- Komunitas Guna Ulang Aja (GUA) tularkan gaya hidup minim sampah kepada para murid.
Envira.id, Pamulang – Komunitas Eco Enzyme Nusantara Tangerang Selatan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni 2025, dengan cara unik. Para pegiat komunitas itu mendatangi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Benda Baru 02 dan mengajari para siswa membuat ekoenzim dari sampah organik.
Komunitas Eco Enzyme Nusantara adalah kelompok masyarakat yang peduli lingkungan, fokus pada pembuatan dan penggunaan ekoenzim sebagai solusi ramah lingkungan. Komunitas ini antara lain melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah organik.
Dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia kali ini, Komunitas Eco Enzyme Nusantara Tangerang Selatan memilih murid SDN Benda Baru 02, Pamulang, sebagai “targetnya.” Puluhan siswa diajari membuat ekoenzim dari sampah organik seperti kulit buah dan sayuran.
Selain membuat ekoenzim, para murid juga mendapat pelatihan singkat tentang mengelola sampah organik dengan budi daya magot. Pelatihan dilakukan oleh penyuluh dari Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan.
Magot adalah serangga mirip belatung yang sanggup memakan sampah organik dalam jumlah banyak, terutama sisa makanan dan sampah sayuran. Budi daya magot merupakan salah satu cara untuk menangani sampah organik
Para murid juga diperkenalkan pada gaya hidup minim sampah oleh Komunitas Guna Ulang Aja (GUA) yang selama ini aktif mengedukasi praktik reuse atau guna ulang wadah atau kemasan untuk mengurangi sampah. Wakil Ketua Komunitas GUA Nasuri memberi contoh nyata yang bisa dipraktikkan dalam keseharian, untuk mengurangi sampah.
Misalnya, para murid hendaknya mengambil nasi secukupnya dan tidak menyisakan makanan di piring. Data menunjukkan sampah organik sangat dominan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah, diantaranya limbah sisa makanan.
Untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai, Nasuri yang akrab disapa Ka Suray mengajak para murid membawa tumbler saat bepergian. Juga membawa totebag saat berbelanja untuk menghindari penggunaan kantong plastik sekali pakai.
“Contoh praktik guna ulang yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat yakni penggunaan galon guna ulang di rumah atau pemakaian gelas kaca bukan gelas plastik di restoran dan kafe,” kata Suray.
Kepala sekolah SDN Benda Baru 02, Mustanah, menuturkan, edukasi terkait peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia kali ini sangat bermanfaat bagi murid -muridnya. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua yang mendukung terlaksananya acara itu.
“Saya berharap di tahun berikutnya bisa diadakan event seperti ini lagi,” ujarnya.
Penulis: Ardianto Prabowo
Foto: Ardianto Prabowo/Envira
 
										

