Masalah Sampah Pasar di Bandung: Pengelola Tak Bisa Sendiri, Pemerintah Harus Turun Tangan

oleh Envira ID
  • Beberapa pihak mendesak Pemerintah segera membuka TPA Legok Nangka

 envira.id, Bandung — Persoalan sampah pasar di Kota Bandung seperti Pasar Induk Gedebage, Caringin, Ciroyom, dan Cicadas makin memprihatinkan. Ketua Asosiasi Pengembang dan Pengelola Pusat Pertokoan (AP) Kota Bandung, Herry Suherlan, menegaskan bahwa penanganan sampah tidak bisa hanya dibebankan pada pengelola pasar.

“Pemerintah, pengelola pasar, dan masyarakat harus duduk bersama untuk mencari jalan keluar,” kata Herry.

Ia menyebut, keterbatasan anggaran dari iuran pedagang membuat pengadaan alat pengolah sampah modern sulit dilakukan tanpa dukungan pemerintah. Herry pun mengapresiasi perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, terhadap isu ini, namun meminta agar penanganannya tidak setengah hati.

Salah satu pemicu memburuknya situasi adalah berkurangnya ritase pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti, yang sejak kebakaran pada 2023 mengalami kelebihan kapasitas. Hal ini menyebabkan penumpukan sampah, terutama di kawasan pasar.

Seamentara Pengamat ekonomi, Acuviatra, menilai permasalahan ini menjadi krusial karena pasar memiliki posisi strategis sebagai pusat distribusi dan penggerak ekonomi. “Masalah sampah di pasar bukan hanya isu lingkungan, tapi juga menyangkut kelangsungan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Menurut dia, teknologi pengolahan sampah harus mulai diterapkan di lingkungan pasar. Namun hal ini tak bisa berdiri sendiri — diperlukan dukungan regulasi, perizinan, lahan, serta pembiayaan yang masuk akal. Ia menambahkan, inisiatif Gubernur Dedi Mulyadi dalam menaruh perhatian pada masalah ini adalah momentum tepat untuk melakukan pembenahan sistemik.

Baik Herry maupun Acuviatra sepakat bahwa pengoperasian TPPAS (Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah) Legok Nangka perlu segera dipercepat. TPPAS tersebut diproyeksikan sebagai solusi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada TPA Sarimukti yang kini sudah tak lagi memadai.

“Setelah TPPAS Legok Nangka berjalan, beban Sarimukti bisa berkurang, dan masalah sampah kota dapat lebih terkendali,” ujar Herry.

Desakan pengoperasian TPPAS Legok Nangka sebelumnya telah disuarakan oleh Ketua Perkumpulan Tokoh Jabar (Corong Jabar), Iyus Sumpena. Ia menilai, krisis sampah di Bandung sudah mencapai tingkat darurat dan perlu campur tangan Pemerintah Pusat.

Bandung saat ini menghasilkan setidaknya 1.600 ton sampah per hari. Tanpa solusi sistemik, darurat sampah di ibukota Jawa Barat ini akan semakin parah.

Iyus Sumpena mengingatkan bahwa rencana pembangunan TPA di kawasan Gedebage sudah pernah diwacanakan sejak 2011, namun tidak ada perkembangannya hingga kini.

 

Penulis : Eni Saeni

 

 

Envira ID
Author: Envira ID

Envira ID adalah situs web yang menyajikan informasi tentang lingkungan, utamanya masalah persampahan di Indonesia.

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?