- Tidak selalu daerah dengan timbulan sampah banyak dapat mengelola sampah dalam jumlah yang banyak pula. Setidaknya, demikian data yang dipublikasikan KLHK.
envira, Jakarta—Selasa, 21 Februari ini, Indonesia memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023. Lalu bagaimana pengelolaan sampah yang sudah dilakukan selama ini. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengeluarkan data terbaru capaian kinerja pengelolaan sampah selama tahun 2022.
Disebutkan, (data per 17/2) timbulan sampah tahun 2022, tercatat sebesar 18.893.843,32 ton. Jumlah ini merupakan akumulasi atas pencatatan di 156 kabupaten/kota se-Indonesia. Sebagai perbandingan saja, timbulan sampah tahun 2019 tercatat 29.210.794 ton (244 kabupaten/kota). Sedangkan tahun 2020 dan 2021 masing-masing sebanyak 32.326.761,23 ton (280 kabupaten/kota) dan 30.904.388,85 ton (251 kabupaten/kota). Jadi, ada kemungkinan data timbulan sampah masih akan terus bertambah.
Sementara, dari sumber yang sama, pengurangan sampah di tahun 2022 sebesar 26,48% atau sebanyak 5.002.330,79 ton. Dan, penanganan sampah mencapai 50,91% (9.618.782,43 ton); dengan sampah terkelola mencapai 77,39% (14.621.116,22 ton); dan sampah tidak terkelola 22,61% atau (4.272.727,10 ton).
Seperti yang sudah-sudah, sampah terbesar masih didominasi sisa makanan 42.312 ton (41,1%). Disusul sampah plastik 18.764 ton (18,2%); kayu/ranting/daun sebanyak 13.416 ton (13%); kertas/karton 11.517 ton (11,2%); kemudian sampah lainnya 7.099 ton (6,9&). Sedangkan logam 3.047 ton (3%); kain 2.756 (2,7%); kaca 2.028 ton (2%); dan karet/kulit 1.912 ton (1,9%).
Bila ditengok dari sumber sampah, sampah rumah tangga masih yang tertinggi, yakni sebesar 817,7 ton (43,3%). Selanjutnya, pasar tradisional 454,5 ton (24,1%); kawasan 198,4 ton (10,5%); pusat perniagaan 162,2 ton (8,6%); fasilitas publik 107,6 ton (6,5%); dan sampah dari sumber lainnya 32,7 ton (1,7%).
Bila dilihat per wilayah, timbulan sampah terbesar ada di Jawa Tengah (4.253.230,71 ton). Lalu, DKI Jakarta (3.112.381,40 ton); Jawa Timur (1.487.812,44 ton); Riau (1.222.150,98 ton); dan Sumatera Utara (882.033,92). Sedangkan pengurangan sampah terbanyak terjadi di Jawa Tengah (2.381.842,52 ton); DKI Jakarta (810.939,16 ton); Jawa Timur (323.866,71 ton); Riau (182.136,47 ton); dan Jawa Barat (177.003,63 ton).
Daerah yang paling banyak menangani sampah adalah DKI Jakarta (2.295.140,60 ton); Jawa Tengah (1.738.208,25 ton); Jawa Barat (729.233,16 ton); Jawa Timur (504.816,88 ton); dan Kalimantan Selatan (467.709,46 ton). []
Penulis: Ahmadi Supriyanto