Sampah UBC bisa didaur ulang antara lain menjadi sak semen, sol sepatu dan papan bergelombang.
Envira.id, Batu – Sebanyak 47 orang perwakilan pelaku usaha hotel, restoran dan kafe (Horeka) di Kota Batu, mengikuti sosialisasi pengelolaan karton bekas minuman atau used beverage carton (UBC) di Gedung Graha Wangsa, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis, 22 September 2022.
Sosialisasi dilakukan oleh Yayasan Pengembangan Sumber daya Manusia (YAPSI) bekerja sama dengan Dinas Lingungan Hidup Kota Batu. Kegiatan tersebut mendapat dukungan dari Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) dan PT Tetrapak.
“Alhamdulillah sosialisasi berjalan lancar, para peserta sangat antusias,” kata Ketua YAPSI, Adib Darmawan.
Hotel yang mengirim perwakilannya antara lain Hotel Singhasari, Hotel Horison, dan Hotel Royal Orchid Garden. Sedangakan restoran dan café yang ambil bagian diantaranya Brawijaya Resto, Warung Piring Petruk, Janus Café dan Retrorika Café.
Adib Dharmawan menjelaskan, pelaku usaha hotel, restoran, dan café menjadi sasaran pelatihan karena mereka adalah pengguna produk minuman dalam kemasan. “Selain Horeka, kami juga mengundang pengelola tempat wisata besar di Batu,” ujarnya.
Dia menambahkan, target sosialisasi tersebut adalah untuk meningkatkan pemahaman para peserta tentang daur ulang sampah kemasan termasuk karton bekas minuman.
“Sampah UBC dikumpulkan untuk didaur ulang menjadi produk lain yang secara ekonomi feasible dan menumbulkan circular economy,” kata Adib.
Kepala Bidang Pengurangan Sampah dan Pengelolaan Limbah B3 Dinas Lingkunga Hidup Kota Batu, Vardian Budi Santosa, mengapresiasi apa yang dilakukan YAPSI. Menurut dia, selama ini sampah karton bekas minuman banyak yang dibuang ke tempat pemrosesan akhir (TPA) karena tak diminati oleh pemulung dan pelapak.
“Pelaku usaha hotel, retoran dan kafé, merupakan penghasil sampah jenis UBC yang tidak sedikit. Kegiatan hari ini diharapkan bisa memberi banyak informasi tentang pengelolaan sampah jenis ini,” katanya.
Adib Darmawan menuturkan, tahuh ini YAPSI menargetkan pengumpulan sampah karton bekas minuman sebanyak 300 ton. Per september 2022, menurut dia, telah terkumpul 203 ton. “Saya yakin target bisa terlampaui. Setelah pandemi covid mereda, trend pengumpulan sampah UBC meningkat.”
Menurut dia, belakangan ini harga UBC membaik karena semakin banyak industri yang membutuhkannya. “Dulu pemulung tidak mau mengambi karena harganya sangat murah. Sekarang sudah ada off taker yang memberi harga bagus,” katanya.
Adib menuturkan, sampah UBC antara lain didaur ulang menjadi kantong atau sak semen, papan bergelombang dan sol sepatu. “Jadi permintaan sampah UBC sangat tinggi,” kata dia.
Penulis: Eni Saeni