IPRO Dukung Pengolahan Sampah di TPST Bangkalan

oleh Envira ID
  • Dijadwalkan beroperasi pada Januari 2023, TPST ini mampu mengolah sampah 100 ton per hari, menerapkan konsep waste to product dan waste to energy.

Envira.id, Bangkalan – Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) memberi dukungan penuh kepada PT Reciki Solusi Indonesia (Reciki) selaku pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Samtaku Buluh Socah, Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Dukungan itu dituangkan dalam perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh
General Manager IPRO, Zul Martini Indrawati, dan Direktur Utama Reciki, Bhima Aries Diyanto, di TPST Samtaku Buluh Socah, Bangkalan, Rabu, 28 September 2022.

Hadir dalam penandatanganan itu antara lain Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sinta Saptarina, Wakil Bupati Bangkalan, Mohni, dan perwakilan anggota IPRO.

Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Bangkalan telah menggandeng Reciki sebagai pengelola sampah di TPA seluas 2,1 hektare itu. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan, Anang Yulianto dan Bhima meneken kesepakatan kerja sama pada 7 September 2022 lalu.

Dalam membangun dan mengopersaikan TPST Buluh Socah, Reciki mendapat fasilias pembiayaan dari Bank UMKM Jawa Timur dan dukungan dana dari IPRO.

Zul Martini Indrawati menyatakan, model pengelolaan TPST Samtaku Buluh Socah yang melibatkan pihak swasta, Pemerintah Kabupaten, Bank UMKM Jawa Timur, dan industri yang diwakili oleh IPRO, adalah model yang ideal. Model tersebut bisa diduplikasi untuk menangani sampah di daerah lain.

“IPRO mendorong model kerja sama, kolaborasi, seperti ini, untuk mengelola persampahan di Indonesia. Kami menyebutnya sebagai Extended Stakeholders Responsibility atau ESR dimana, para pihak terlibat sesuai perannya masing-masing,” katanya.

Martini menjelaskan, IPRO memberi dukungan dana kepada PT RSI untuk mengelola TPST Samtaku Buluh Socah, dengan harapan sampah di Kabupaten Bangkalan dapat tertangani dengan baik.

“Tentu ada target yang harus dicapai oleh Reciki dan Pemkab Bangkalan. Kami sepenuhnya mendukung upaya itu,” ujar dia.

Wakil Bupati Bangkalan Mohni saat memberikan kata sambutan pada acara penandatangan kerja sama antara IPRO dengan PT Reciki Solusi Indonesia di TPST Buluh Socah Bangkalan, Madura, yang akan dikelola oleh pihak swasta, 28 September 2022. Foto: Eni/envira.id

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan ,Anang Yulianto, mengatakan, keterlibatan pihak swasta diharapkan dapat memaksimalkan penanganan sampah di daerahnya. Anang mengapresiasi IPRO yang telah mendukung dari sisi pendanaan sehingga pembangunan TPST Buluh Socah dapat terealisasi dan dikelola secara profesional.

“Harapannya, pengelolaan TPST ini oleh pihak swasta dapat menjadi solusi pengelolaan sampah secara baik dan benar,” katanya.

Dia menjelaskan, bentuk kerja sama antara Pemkab Lamongan dan Reciki adalah Build Operate Transfer (BOT),  dimana Reciki membangun TPST, mengoperasikannya dalam jangka waktu tertentu, dan mengembalikan kembali ke Pemkab Bangkalan. Targetnya, mulai Januari 2023 sudah beroperasi.

Sebelumnya Reciki telah berpengalaman mengelola sampah di TPST Samtaku Lamongan, Jawa Timur dan TPST Samtaku Jimbaran Bali, dengan mengusung konsep zero waste to landfill.

Direktur Utama Reciki Bhima Aries Diyanto menyatakan, konsep zero waste to landfill juga akan diterapkan di TPST Buluh Socah, Bangkalan.

“Semangat zero waste to landfill dibangun bersama mata rantai persampahan yang lain, bersama TPS3R untuk pemanfatan kembali sampah organik, dan optimalisasi areal bekas TPA sebagai ruang composting,” katanya.

Bhima juga mengatakan, selain diolah menjadi produk, sampah juga akan diolah menjadi energi yakni refused-derived fuel (RDF). “Dengan menerapkan konsep waste to product dan waste to energy,” ujarnya.

Menurut dia, TPST Buluh Socah bisa mengolah maksimal 100 ton per hari. Sampah yang ditangani berasal dari 7 TPS-3R dan 51 tempat penampungan sementara (TPS) di 4 kecamatan di Kabupaten Bangkalan.

“Berdasarkan timbulan sampah yang ada dan areal layanan yang dilakukan oleh Pemkab Bangkalan, TPST ini akan mengolah 80 sampai 100 ton sampah per hari,” katanya.

Bhima menambahkan teknologi yang digunakan di TPST Buluh Socah sudah sesuai dengan karakteristik sampah yang akan diolah.

“Kami didukung Dinas Lingkungan Hidup Bangkalan telah melakukan feasibility study terkait karakteristik sampah, supply chain persampahan, dan potensial offtaker, untuk menentukan system dan teknologi pengolahan yang diterapkan,” ujar dia.

Direktur Utama Bank UKMK Jawa Timur, Yudhi Wahyu M, mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung perusahaan yang bergerak di bidang persampahan. Setelah TPST Buluh Socah Bangkalan, tambah Yudhi, terbuka kesempatan pembangunan TPST di daerah lain yang mendapat fasilitas pembiayaan dari bank yang dipimpinnya.

Yudhi menjelaskan, untuk pembiayaan TPST Buluh Socah, Bank UMKM Jawa Timur mendapat agunan dari IPRO. “Jadi IPRO menempatkan dana sebagai cash collateral,” ujarnya.

Penulis: Eni Saeni

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?