- Kegiatan membakar hutan yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab makin memperparah Karhutla.
envira.id, Jakarta—Kasus kejadian Karhutla tertinggi di Palangka Raya hingga Agustus mencapai 137 kejadian dengan total luas mencapai 108,63 hektar. Tingginya kasus karhutla ini disebabkan faktor kemarau yang cukup panjang.
“Kita ketahui pada Agustus kasus Karhutla terjadi hampir setiap hari, bahkan dalam satu hari saja bisa terjadi 3-4 kali Karhutla di lokasi yang berbeda,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, Rabu (6/9).
Ia melanjutkan kemarau panjang menyebabkan hutan dan lahan mengalami kekeringan. Kondisi ini diperparah oleh tindakan sejumlah oknum tak bertanggung jawab yang sengaja membakar lahan.
Diakui dalam melakukan pemadaman, pihaknya menemui sejumlah kendala, di antaranya lokasi yang tak terjangkau serta sumber air di lokasi karhutla, yang umumnya minim air.
Karenanya, dalam meminimalisir terjadinya Karhutla, Emi meminta masyarakat lebih memerhatikan lingkungan dengan tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan.
“Mari kita jaga lingkungan sekitar masing-masing. Jangan ada yang membuka lahan dengan cara dibakar, jangan membuang puntung rokok sembarangan, selalu waspada dan segera laporkan apabila terjadi karhutla,” tutuo Emi. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto