- Menjadi pelopor air minum dalam kemasan, Danone-AQUA Indonesia banyak melakukan komitmen terhadap lingkungan yang berkelanjutan.
envira.id, Jakarta—Mesin penukar botol bekas menjadi barang bernilai membetot perhatian Presiden Joko Widodo saat berkeliling di Festival Lingkungan—Iklim—Kehutanan—Energi EBT (LIKE) 2023.
Festival LIKE merupakan rangkaian acara pendahuluan keterlibatan pemerintah Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim 2023, atau yang lebih sering dikenal sebagai COP 28, pada 30 November—12 Desember 2023 di Dubai. Festival LIKE resmi ditutup Presiden pada 18 September 2023.
Dalam kunjungan Presiden di stand Danone, General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, memperagakan mesin penukaran botol bekas minum menjadi poin bernilai rupiah itu kepada Jokowi.
Saat melihat peragaan dan penjelasan yang disampaikan Vera, Kepala Negara terlihat sangat antusias.
Presiden kemudian ikut mencoba mesin penukar botol minuman beks itu.
“Danone menunjukkan mesin penukar botol bekas menjadi barang bernilai rupiah,” kata Vera dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/9).
Lebih lanjut Vera mengatakan, penukaran botol bekas merupakan salah satu inisiatif perusahaan dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan krisis iklim.
Vera menyatakan, Danone sebagai perusahaan pelopor produsen air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia sejak 1973, yakni Danone-AQUA berkomitmen menghadirkan kesehatan melalui produk berkualitas.
“Sekaligus bisa berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” tegas Vera.
Ia mengatakan, komitmen itu diimplementasikan melalui sejumlah inisiatif untuk mendukung agenda pelaksanaan target pembangunan berkelanjutan pemerintah. Terutama, pada pilar menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif.
Menurut Vera, apa yang dilakukan ini sejalan dengan strategi berkelanjutan perusahaan yang tertuang dalam “Danone Impact Journey”.
Disebutkan, salah satu cara Danone Indonesia mempertahankan kelestarian lingkungan terlihat jelas pada kemitraan pengumpulan dan daur ulang sampah kemasan sebagai bahan baku industri daur ulang bersama sejumlah pelaku usaha.
Selain itu, sambung Vera, Danone juga mengedukasi masyarakat agar bisa mengelola sampah dengan bijak.
Komitmen lainnya, imbu dia, adala upaya untuk menekan emisi gas rumah kaca sesuai dengan target 1,5 derajat Celsius dan peningkatan efisiensi energi 30 persen pada 2025 dan mencapai nol emisi karbon (net zero emission) pada 2050.
“Danone Indonesia juga menjalankan kebijakan Positive Water Impact untuk mengembalikan lebih banyak air ke dalam dan masyarakat dibandingkan dari yang digunakan dalam proses produksi pada 2030,” terang dia.
Ia menjelaskan, Positive Water Impact diwujudkan melalui tiga pilar, yaitu pelestarian sumber daya air dan lingkungan; mendorong sirkularitas air dalam sistem produksi; serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat atas air bersih dan sanitasi. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto