- Jika kepedulian masyarakat untuk memilah sampah meningkat maka penanganan sampah bisa lebih optimal.
envira.id, Jimbaran – Selain fokus meningkatkan pengumpulan dan pendauran ulang sampah kemasan, Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) juga konsen pada program edukasi untuk mengubah perilaku masyarakat. Lewat edukasi diharapkan masyarakat menjadi lebih peduli untuk memilah sampah.
“Melalui edukasi, perilaku masyarakat dapat diubah. Kalau perilaku mereka tidak diubah, maka sampah yang keluar dari sumber adalah sampah kotor. Ini tentu menyulitkan bagi pengumpul dan pendaur mendapatkan bahan baku yang bagus,” kata General Manager IPRO Zul Martini Indrawati, dalam IPRO – Pitching Session, yang merupakan rangkaian acara “Beating Plastic Pollution from Source to Sea”, di Intercontinental Bali Resort, Jimbaran, Bali, Kamis, 3 November 2022.
Menjawab pertanyaan salah seorang peserta, Martini menuturkan bagi IPRO mengedukasi masyarakat sama pentingnya dengan meningkatkan pengumpulan sampah. “Porsi edukasi sama dengan porsi collection. Kita menyusun strategi dan berbagai aktivitas agar terjadi perubahan perilaku masyarakat,” ujarnya.
Martini menambahkan, jika kepedulian masyarakat untuk memilah sampah meningkat maka penanganan sampah bisa lebih optimal. Konsep 3R, Reduce, Reuse dan Recycle jangan hanya dijadikan slogan, tapi dipraktekkan secara berjenjang mulai di tingkat masyarakat, pemerintah, swasta, komunitas, akademisi, dan media.
Pada kesempatan itu, Martini juga mengungkapkan peran Pemerintah Daerah dalam penanganan sampah. Pemda harus dapat memfasilitasi semua pihak sehingga terbentuk apa yang disebutnya alur persampahan.
“Misalnya di suatu daerah ada collection center, ya harus mendapat dukungan dari masyarakat,” katanya.
Dalam sesi tanya jawab juga mengemuka keinginan Pemda Riau bekerja sama dengan IPRO untuk mengelola sampah di wilayahnya. Merespon hal itu, Martini mengatakan, kolaborasi merupakan kunci dalam menangani sampah.
Menurut dia, program IPRO bisa disesuaikan dengan kondisi dan tujuan yang ingin dicapai suatau daerah. “Jika Pemerintah daerah, seperti Riau,sudah memiliki strategi jangka panjang, kita bisa diskusikan dulu. Kita lihat komitmen dan bagaimana dukungan masyarakat setempat terhadap pengelolaan sampah ke depan,” ujar Martini.
Penulis: Eni Saeni
.