- KLHK terus melakukan upaya pencegahan, pemadaman, dan penanggulangan tertutama pada puncak musim panas, di bulan September—Oktober .
envira.id, Jakarta—Sebagai bentuk dukungan moril kepada petugas pemadaman di lapangan agar kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dapat segera diatasi, khususnya di Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong terjun langsung ke lapangan.
“Pemadaman ini penting karena kebakaran yang terjadi dekat dengan jalan dan sekolah. Jika dibiarkan, kebakaran ini dapat berimplikasi menganggu sarana transportasi dan kegiatan belajar mengajar,” kata Alue.
Menurut dia, pemadaman ini harus dapat diselesaikan bersama, dan dia berharap dalam waktu 2—3 hari api sudah dapat dipadamkan. Pemadaman itu dilakukan bersama, melibatkan Manggala Agni dan polisi kehutanan dari KLHK, satgas BPPLH Kalimantan Wilayah I, BPBP Provinsi Kalteng, TNI, POLRI, BKSDA Kalimantan Tengah, BPBP Kabupaten Pulang Pisau, Balai TN Tanjung Puting, Balai TN Sebangau, BAPPEDA Pulang Pisau, serta para mitra.
Disebutkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah aktif mengupayakan kegiatan-kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan sejak prediksi fenomena El Nino di awal tahun 2023.
“Upaya-upaya pencegahan, pemadaman, dan penanggulangan pasca telah ditingkatkan pada bulan September—Oktober yang diprediksi menjadi puncak musim kemarau tahun ini,” katanya.
KLHK mencatat terdapat 147 titik hotspot kategori medium-high di Kalimantan Tengah pada tanggal 29 September 2023 berdasarkan pantauan satelit NASA-TERRA/AQUA.
Pada kesempatan itu, Wakil Menteri LHK juga menyerahkan bantuan suplemen berupa susu dan vitamin kepada Manggala Agni dan satgas karhutla lainnya untuk mendukung upaya pemadaman yang sedang dilaksanakan. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto