- Merancang mekanisme pendanaan campuran atau blended finance di sektor air harus dengan aturan yang jelas dan hati-hati.
envira.id, Jakarta—Indonesia berhasil mewujudkan Dana Air Indonesia atau Indonesia Water Fund sebagai upaya menyelesaikan masalah ketersediaan air bersih. Dana ini menjadi bagian kelengkapan dan skema infrastruktur mengatasi problem air.
“Pemerintah Indonesia terbuka untuk segala jenis kerja sama internasional yang dapat mendorong tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs-red)) keenam,” kata Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bobby Wahyu Hernawan dalam perhelatan World Water Forum ke-10 2024 di Bali, Selasa (21/5).
Sebagai informasi, Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) pada poin enam menyebutkan harus ada akses terhadap air dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.
Namun, Bobby memberikan catatan, dalam merancang mekanisme pendanaan campuran atau blended finance di sektor air harus dengan aturan yang jelas dan hati-hati. Alasannya, blended finance merupakan bentuk investasi yang membutuhkan imbal hasil (return).
“Di sektor air, kita harus benar-benar berhati-hati dalam hal pembiayaan,” tandasnya.
Ditambahkan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna, Indonesia Water Fund masih efektif untuk mengatasi adanya ketimpangan (gap) terhadap pembiayaan infrastruktur air dan sanitasi.
Menurut dia, beberapa proyek sudah mulai diinisiasi oleh Indonesia Water Fund sehingga peluangnya ke depan sangat besar sekali. Momentum World Water Forum ke-10 di Bali ini dapat menjadi panggung Indonesia untuk menunjukan strategi mengatasi permasalahan air bersama-sama. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto