- Perubahan Sungai Citarum perlu berkelanjutan dan master plan yang dapat diterapkan juga pada daerah aliran sungai (DAS) lainnya.
envira.id, Jakarta—Pemerintah memamerkan keberhasilannya dalam mengubah wajah Sungai Citarum yang dulunya kotor dan tercemar menjadi lebih bersih. Bukti keberhasilan ini ditampilkan dalam buku “Citarum Harum” pada World Water Forum ke-10 di Bali oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves)
“Buku ini merupakan dokumentasi penting sebagai showcase yang menggambarkan capaian program ‘Citarum Harum’,” kata Menurut Menko Marves Luhut B. Pandjaitan, Selasa (21/5).
Selain itu, sambung dia, buku ini juga dapat menjadi panduan berkelanjutan untuk merehabilitasi dan melestarikan Sungai Citarum. Sebab, buku ini diklaim sebagai dokumentasi komprehensif dan informatif tentang upaya pemerintah dalam mengubah wajah Sungai Citarum menjadi lebih bersih.
Luhut menegaskan, perubahan Sungai Citarum tidak akan terjadi tanpa kekuatan politik dari pemerintah, yang kemudian diterjemahkan ke dalam rencana aksi yang terpadu dengan target yang jelas.
“Tentu membutuhkan kepemimpinan yang tegas serta monitoring dan evaluasi rutin,” tegas Luhut.
Dikatakan, dalam buku itu dipaparkan strategi dan tindakan kolaboratif yang telah berhasil mengubah kondisi Sungai Citarum dari sangat tercemar menjadi lebih bersih dan sehat.
Yang jelas, sambung luhut, perubahan Sungai Citarum perlu keberlanjutan dalam pemeliharaan, serta memerlukan komando dan master plan yang dapat diterapkan juga pada daerah aliran sungai (DAS) lainnya.
Di tempat sama, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, mengatakan, tidak ada satu pihak pun yang bisa menyelesaikan masalah air sendirian. Problem air harus diselesaikan dengan kerja sama lintas sektoral, lintas negara, dan lintas generasi untuk mencapai keberhasilan yang kita harapkan.
Yan jelas, tegas Bey, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk terus menjaga Citarum Harum dan berharap program ini bisa direplikasikan pada sungai-sungai lainnya. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto