- Digitalisasi diprediksi dapat mengurangi emisi karbon dioksida hingga 35 persen pada dekade berikutnya.
envira.id, Jakarta—Kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligent (AI) bisa menjadi salah satu solusi mengatasi isu perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan, khususnya dari perspektif digitalisasi untuk keberlanjutan (digitalization for sustainability).
Dalam penerapannya, teknologi digital dimanfaatkan untuk penyelesaian isu lingkungan seperti AI pengelolaan sampah, prediksi iklim hingga smart devices untuk efisiensi energi.
“Teknologi digital memiliki kelebihan penerapan circular design dan efisiensi energi,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkomifo), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait Nusantara Sustainability Trend (Nature) Forum 2024: Embracing Humans and Environment in Harmony, di Jakarta, seperti dikutip pada Jumat (1/3).
Karenanya, sambung dia, pengembangan dan pemanfaatan teknologi digital selaras dengan prinsip keberlanjutan lingkungan. Misalnya, pada praktik dekarbonisasi di sektor logistik, manufaktur, pertanian, energi dan konstruksi yang bisa menurunkan emisi karbondioksida atau CO2 global sebanyak 20 persen.
Lebih lanjut dia mengatakan, transformasi digital membawa peluang yang besar bagi keberlanjutan lingkungan. Digitalisasi diprediksi dapat mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 35 persen pada dekade berikutnya.
“Dan, juga menjadi salah satu faktor penting dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs),” sambung dia.
Menurut Nezar, saat ini lebih dari 40 persen pemimpin bisnis global telah berkomitmen menerapkan energi berkelanjutan serta pengembangan teknologi digital sebagai adaptasi atas perubahan iklim. Penerapan ini tercemin dalam penerapan teknologi internet of thing (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan otomatisasi.
Ia mencontohkan, robotik business automation telah dimanfaatkan dalam mewujudkan digitalisasi berkelanjutan di berbagai sektor. Transformasi digital juga dinilai memberikan dampak positif pada efisiensi penggunaan bahan bakar sebanyak 90 persen.
Selain itu, sambung dia, teknologi juga dapat mengurangi sampah dan mendetoksifikasi rantai produksi hingga 100 kali lebih sedikit.
Sebagai informasi, Nature Forum 2024 merupakan konferensi dan pemberian penghargaan kepada lembaga dan korporasi yang menerapkan inovasi sustainability. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto