447
- Banyak TPA di Jawa Tengah yang masih menggunakan pola lama dalam pengelolaan sampah. Anggaran jadi hambatan.
envira.id, Jakarta—Penanganan sampah terpadu di tiga kabupaten di Jawa Tengah akibat kelebihan beban pada masing-masing Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) belum menemukan titik temu.
Tiga kabupaten yang diwacanakan untuk melakukan pengelolaan TPA terpadu adalah Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan.
Merujuk data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batang, timbunan sampah sudah mencapai di angka 100 ribu meter kubik per harinya atau sekitar 250 ton.
Menurut Kepala DLH Batang A Handy Hakim, masalah sampah tiap daerah kabupaten dan kota di Jawa Tengah hampir sama, yakni masih menggunakan sistem open dumping atau sanitary landfill.
“Hanya itu saja,” kata Handy,
Selasa, 2 Mei 2023.
Handy mengatakan, di Jawa Tengah, proses pengolahan sampah dengan sistem TPS 3R atau sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif, efisien hanya ada di Kabupaten Banyumas.
“Itu pun di Banyumas didukung infrastruktur yang mendapat bantuan dari pihak luar negeri, pemerintah pusat dan juga dukungan dari APBD,” tandas dia.
Artinya, kata dia, kalau ada daerah lain yang belum bisa menyediakan TPS3R semata karena kendala anggaran. Fasilitas itu menurut Handy membutuhkan anggaran yang sangat besar.
Handy mengingatkan, TPA Batang sudah masuk kategori fase kritis akibat lahan yang sudah terbatas. Sampah yang ada juga sudah menggunung.
Hal ini, sambung Handy, diperparah dengan minimnya alat beratnya yang dapat beroperasi karena sebagiannya sudah rusak.
Meskipun begitu, ia menegaskan, pihaknya tetap mengoptimalkan TPA yang ada, karena sudah tidak ada lahan di TPA Randukuning.
“Kita hanya bisa optimalkan dengan gesar-geser gundukan gunungan sampah supaya bisa ditata ulang,” tandasnya.
Penataan ulang TPA dilakukan dengan menggunakan excavator. Dan, Handy berharap cara ini dapat dioptimalkan untuk penanganan sampah di TPA Randukuning.
Handya selanjutnya berharap ada peningkatan anggaran 2023 untuk pengelolaan sampah yang akan digunakan untuk pengadaan alat berat karena sangat vital.
“Alat berat berupa excavator, saat ini hanya ada satu yang masih bisa digunakan. Lainnya sudah rusak berat. Meskipun truk—truk pada mengangkut sampah. Kita tidak bisa membuang di TPA, karena tidak ada yang ngatur disana,” keluhnyam
Adapun solusi untuk mengganti TPA Randukuning, DLH Batang akan membuka TPA Baru yang lokasinya di Desa Sangubanyu Kecamatan Bawang.
Tanah tersebut, sambung dia, merupakan tanah kas desa yang ditanami oleh Perhutani dengan sekitar 7 hektar.
Untuk keperluan itu, kata Handy, pihaknya sudah mengadakan beberapa pertemuan dengan kepala desa se-Kecamatan Bawang.
Dalam pertemuan itu, disepakati penggunaan dana kecamatan sebesar Rp1 miliar untuk pembangunan jalan ke lokasi TPA yang sedang direncanakan itu,” ujar dia.
Penulis: Ahmadi Supriyanto