Singkawang Kebanjiran Sampah Sisa Buah

oleh Ahmadi

Share via
  • Salah satu cara yang diambil untuk mengelola sampah sisa buah adalah dengan mengolah kulit menjadi pupuk kompos.

envira.id, Jakarta—Kota Singkawang mengalami peningkatan sampah dalam jumlah yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari volume sampah di masing-masing TPS. Salah satu penyebabnya karena wilayah ini telah memasuki musim buah.

“Memang benar, ketika memasuki musim buah-buahan, banyak sekali muncul pasar buah dadakan di Kota Singkawang, sehingga berdampak pada peningkatan volume sampah, khususnya sisa-sisa kulit buahnya,” kata Kepala UPT. Pengelolaan Persampahan Kota Singkawang, Agung Ananta Prabowo, Kamis (12/10).

Agung mengatakan, Menurut data sejak Juli—September 2023, jumlah volume sampah ini memang meningkat pesat di bulan September, sekitar 2.482 ton, berbeda jauh dibanding bulan Juli dan Agustus yang masing-masing berada di angka 2.133 ton dan 2.178 ton.Dari jumlah tersebut sebagian besar didominasi oleh sampah sisa buah.

Namun, kata Agung, memasuki bulan Oktober 2023, dari hasil pantauan timnya di lapangan menunjukkan, jumlah sampah tersebut sudah mengalami penurunan, seiring pergantian jenis buah yang diperjualbelikan.

Lebih lanjut, Agung mengatakan, lokasi TPS yang menjadi tempat dengan jumlah sampah sisa buah terbanyak, terletak di TPS Pasar Beringin dan Pasar Turi Singkawang Tengah. Untuk mengatasi lonjakan sampah ini, pihaknya telah melakukan langkah maksimal, untuk mencegah penumpukan sampah di TPA, dengan mengolah sampah kulit buah menjadi pupuk kompos.

Misalnya, kulit durian dan rambutan diolah menjadi pupuk kompos, agar mengurangi penumpukan sampah di TPA. []

Penulis: Ahmadi Supriyanto

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Send this to a friend