- World Water Forum ke-10 berorientasi pada tindakan nyata berdasarkan Bandung Spirit, biasa disebut sebagai water justice untuk mengatasi tantangan global terkait sektor air.
envira.id, Jakarta—Indonesia mengingatkan pentingnya empat isu yang harus diperkuat dalam forum World Water Forum pada 18-24 Mei 2024 mendatang. Topik ini menjadi bagian dari tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDG).
World Water Forum merupakan forum lintas batas terbesar di dunia yang fokus dalam pembahasan dan penanganan masalah air yang diselenggarakan bersama oleh World Water Council dan Pemerintah Indonesia.
Keempat isu itu adalah pertama, para pemimpin dunia agar berkontribusi melalui kebijakan politik tentang air beserta solusinya. Kedua, Kebijakan yang menyatakan pentingnya air bersih dan sanitasi untuk semua.
Kemudian, ketiga, mendorong kerja sama internasional dalam Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi atau Integrated Water Resources Management (IWRM) khususnya dalam Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP).
Keempat, keterkaitan antara air, pangan, dan energi. Hal ini harus diprioritaskan pada tingkat kebijakan dan harus sejalan dengan kondisi dan kebutuhan nasional yang berbeda-beda.
Pertemuan kali ini, kata Basuki, juga harus mendorong kolaborasi antara
“Kita berkumpul di sini untuk dua tujuan utama, pertama untuk mendiskusikan dan saling mengaitkan proses tematik, regional, dan politik. Selanjutnya merencanakan langkah ke depan termasuk tindakan apa yang akan diambil,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia Basuki Hadimuljono, saat pembukuan The 2nd Stakeholder’s Consultation Meeting (SCM) World Water Forum digelar di Bali, 12—13 Oktober 2023.
World Water Forum ke-10 yang juga digelar di Bali diharapkan akan menyediakan platform yang bisa mendapatkan hasil yang berorientasi pada tindakan nyata berdasarkan Bandung Sprit, sebuah semangat yang menyerukan rasa solidaritas dan kerja sama antarnegara.
“Atau, yang kita sebut sebagai water justice untuk mengatasi tantangan global terkait sektor air,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Basuki juga mengungkapkan jika the 2nd SCM turut dihadiri oleh 1.094 orang yang berasal dari 73 negara. The 2nd SCM dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Prancis, dan Amerika Serikat.
Penulis: Ahmadi Supriyanto