- Yang harus diingat 99 persen penyebab kebakaran adalah ulah manusia sengaja atau tidak sengaja.
envira.id, Jakarta—Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sepanjang Juni hingga Oktober 2023 telah terjadi 14 kebakaran di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Jumlah itu tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Dari banyak kejadian kebakaran dalam rentang waktu tersebut, kejadian di TPA Sarimukti, Jawa Barat, menjadi yang paling sulit untuk dipadamkan karena banyaknya timbunan plastik.
“Timbunan plastik tersebut menghalangi air pemadaman merembes di bawah,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa (17/10).
Dikatakan Abdul, TPA Sarimukti memiliki ketinggian hampir 70 meter. Dengan lokasi yang cukup sulit itu, pemadaman harus mengerahkan satgas darat dan menggunakan heli bom air untuk mengendalikan 70 persen kebakaran. Upaya ini juga diiringi dengan melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Pemantauan hingga saat ini masih terus dilakukan untuk mengantisipasi titik api yang mungkin saja timbul kemudian. Karena itu, hal ini harus menjadi kewaspadaan masyarakat, terutama warga yang sering melakukan aktivitas di sekitar TPA untuk tidak membuang putung rokok sembarangan, atau menyalakan api di kawasan rawan terbakar.
Kebakaran TPA, menurut Abdul, sering kali diikuti dengan peningkatan jumlah pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Selain itu, BNPB pada pekan ini fokus pada pemadaman kebakaran di TPA Suwung, Bali. Sama seperti di TPA Sarimukti, pemadaman di TPA Suwung mengerahkan dua helikopter air.
“Sekali lagi, 99 persen penyebab kebakaran adalah ulah manusia sengaja atau tidak sengaja. Jadi mari kita jaga lingkungan kita, liat situasi dan kondisi. Cegah, minimal di lingkungan kita masing-masing,” kata Abdul. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto