- Pemuda sebagai icon perubahan dan sumber kreatifitas dianggap cocok menjadi motor penggerak agar masyarakat peduli lingkungan dan memanfaatkan sampah sebagai barang yang lebih bernilai.
envira.id, Jakarta—Demi meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan sekaligus menstimulus kompetensi, Dinas Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan pelatihan berkreasi dan berinovasi dari pemanfaatan sampah.
Kegiatan ini yang telah dijadwalkan berlangsung selama empat hari, dari 8-11 Mei 2023 menurut Kepala Dispora Aceh, Dedy Yuswadi melalui pesan yang disampaikan Kasi Pemberdayaan Organisasi Bidang Kepemudaan, Syarifah Irma Henni, tercetus karena minimnya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah.
“Kegiatan ini berangkat dari seringkali ada anggapan terhadap sampah seolah limbah tak berguna dan tak bernilai. Sehingga banyak masyarakat yang masih minim dalam kesadaran mengelola sampah dan memilah sampah,” kata Syarifah.
Padahal, lanjut dia, sampah dapat memiliki nilai ekonomis tinggi jika dapat dikelola dengan benar. Apalagi, saat ini pemanfaatan sampah menjadi barang yang lebih bernilai sedang tumbuh cukup pesat.
Karena itu, kata Syarifah, melatihan ini dapat dimanfaatkan pemuda menjadi motor penggerak bagi kesadaran lingkungan mengingat posisi pemuda yang dianggap sebagai icon perubahan dan sumber dari kreatifitas dan inovasi.
“Kami mengajak para pemuda dan masyarakat Aceh untuk ikut pelatihan tersebut,” tandasnya.
Pertumbuhan bank sampah di Indonesia, sebagai pusat pengumpulan dari hasil pemilahan masyarakat dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Ada data menyebut, jumlah bank sampah di tahun 2015 tercatat sebesar 1.172 unit. Dua tahun kemudian, di tahun 2017, jumlahnya meningkat signifikan menjadi 5.244 unit. Jumlah itu merupakan akumulasi dari bank sampah yang tersebar di 34 provinsi dan 219 kabupaten/kota.
Perkembangan bank sampah terus melesat dan meluas. Menurut data KLHK tahun 2021, terdapat 11.556 unit bank sampah, tersebar di 363 kabupaten kota di seluruh Indonesia.
Pesatnya pertumbuhan bank sampah di Indonesia karena masyarakat mulai merasakan manfaat ekonomi dari kehadirannya. Sebab, bank sampah memberikan keuntungan ekonomi sirkular dari pengelolaan sampah dengan menerapkan prinsip 3R (reduce-reuse-recycel).
Berdasarkan hitungan KLHK, bank sampah memberikan pendapatan rata-rata Rp2,8 miliar per bulan pada Juli 2021. Selain itu, dari sisi lingkungan, aktivitas bank sampah mampu mengurangi sampah sebanyak 2,7% dari total timbulan sampah nasional. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto