Pemprov DKI Gandeng 3 Perusahaan Jepang Kelola Sampah Jakarta

oleh Ahmadi
  • Kerja sama dengan berbagai pihak dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPST Bantargebang sekaligus membantu program peningkatan kapasitas bank sampah.

envira.id, Jakarta—Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam waktu dekat bakal menyepakati kerja sama dengan tiga perusahaan Jepang untuk pengelolaan sampah. Saat ini penjajakan terus dilakukan dan diharapkan format kolaborasi dapat disepakati.

Tiga perusahaan Jepang yang akan digandeng itu adalah AEON, Yakult, dan Japan International Cooperation Agency (JICA). Kerja sama ini tercetus dalam pertemuan antara Kasudin LH Jakarta Selatan, Mohamad Amin dengan sejumlah perwakilan perusahaan Jepang, Kamis (16/3).

“Kita rencananya akan kerja sama dengan perusahaan Jepang dalam pengelolaan sampah. Bentuk kejasamanya akan dibahas pada pertemuan kami selanjutnya,” kata Amin.

Kerja sama ini, kata Amin, sebagai upaya untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Selain itu, pihaknya nanti akan bersinergi dalam penataan program kampung iklim (Proklim).

“Kami berharap, perusahaan Jepang mau bersinergi membantu program peningkatan kapasitas bank sampah. Saat ini jumlah bank sampah di wilayahnya ada 839 lokasi tersebar di 10 kecamatan,” tandas Amin.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan pernah resah. Sampah di Jakarta, menurutnya sudah mencapai 8.000 ton per hari. Meski DKI Jakarta punya pengolahan sampah model refused defined fuel (RDF) di Bantargebang, tetap saja dianggap masih kurang, karenanya dibutuhkan peran swasta.

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH), seperti dilihat envira.id, awal Februari 2023 menyebutkan, jumlah timbulan sampah tahun 2022 terbesar ada di Jakarta Timur sebanyak 844.252,43 ton.

Kemudian disusul Jakarta Barat (738.547,77 ton); Jakarta Selatan (713.300,85 ton); Jakarta Utara (499.480,75 ton); Jakarta Pusat (310,268.53 ton); dan Kepulauan Seribu (6.531,08). In line dengan itu, pengurangan sampah terbesar terjadi di Jakarta Timur (220.289,10 ton); Jakarta Barat (192.378,87 ton); Jakarta Selatan (185.555,30 ton); Jakarta Utara (129.961,66 ton), Jakarta Pusat (81.033,83ton); dan Kepulauan Seribu (1.720,40 ton).

Pada kesempatan peresmian fasilitas daur ulang plastik PET di kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat, Rabu (8/2), yang merupakan joint venture antara Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dan Dynapack, Menko Luhut juga mengungkapkan masih minimnya sampah—terutama plastik—yang didaur ulang, secara rerata hanya 10%. []

Penulis: Ahmadi Supriyanto

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?