Palembang Jadi Kota Pertama Pengguna Pengelolaan Limbah Terpusat

oleh Ahmadi
  • Pada tahap awal, pembangunan proyek yang dimulai sejak November 2020 ini siap melayani 8.000 sambungan rumah dan memberikan manfaat bagi 40.000 orang pada tahap awal.  

envira.id, Jakarta—Palembang menjadi kota pertama di Indonesia yang secara resmi menerapkan Sistem  Pengelolaan Limbah Domestik Terpusat (SPALDT) di Indonesia. SPALDT Palembang berlokasi di Kelurahan Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni.

“Dengan mengucap bismillahir rahmanir rahim pada siang hari ini saya resmikan sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat Sei Selayur Kota Palembang, Provinsi Sumsel,” ujar Jokowi saat peresmian, Kamis (26/10).

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengungkapkan rasa kebanggaannya atas inisiatif ini.

Dikatakan Jokowi, selama sembilan tahun ini dirinya meresmikan berbagai proyek penting seperti bendungan, bandara, jalan tol, pelabuhan, dan infrastruktur lainnya, namun, diakui SPALDT menjadi proyek pertama kali yang diresmikan melalui sistem pengelolaan air limbah domestik yang terpusat.

Dikatakan Jokowi, sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat sangat penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan. Selama ini, Sungai Musi sebagai aset berharga masyarakat Sumatera Selatan, khususnya Kota Palembang. Namun, Presiden mencatat, sungai ini kini bisa tercemar oleh limbah domestik, yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

“Kehadiran sistem pengelolaan limbah domestik ini sangat penting untuk mengurangi pencemaran di Sungai Musi, yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat dan merusak kualitas lingkungan di Palembang,” imbuh Jokowi yang menyambut baik proyek bernilai Rp1,32 triliun.

Proyek ini menjadi kenyataan berkat kolaborasi antara Pemerintah Australia yang memberikan kontribusi terbesar sebesar Rp690 miliar, Pemerintah Pusat Rp624 miliar, dan Pemerintah Daerah Rp24 miliar.

“Saya sangat berterima kasih kepada Pemerintah Australia atas bantuannya dalam mewujudkan proyek ini demi kesejahteraan masyarakat. Mudah-mudahan, masyarakat yang tinggal di sekitarnya dapat beraktivitas dengan lebih sehat dan aman,” jelasnya.

Pembangunan proyek yang dimulai sejak November 2020 ini siap melayani 8.000 Sambungan Rumah dan memberikan manfaat bagi 40.000 orang pada tahap awal. Tahap selanjutnya, selesai 21.700 SR akan memberikan manfaat bagi 100.000 masyarakat.

Pada pemberitaan sebelumnya, saat berkunjung dalam uji coba proyek ini, pada 10 Agustus 2023, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, mengatakan, kerja sama pembangunan infrastruktur untuk IPAL di Kota Palembang merupakan bentuk nyata hubungan baik antara pemerintah Indonesia dan Australia.

“Saat ini lebih baik kita mengganti pengalaman dan ide dalam bidang ini. Saya juga senang bisa dengar ada banyak perindustrian dan perumahan yang mau koneksi dengan IPAL,” jelasnya. []

Penulis: Ahmadi Supriyanto

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?