- Pantai di Bali dipilih sebagai proyek pertama kerja sama dengan Prancis karena merupakan “wajah” Indonesia. Tahap awal, cakupan Mobula 8 baru di Bandung dan Denpasar.
envira.id, Jakarta—Indonesia mendapat kapal Mobula 8 dari Prancis untuk membersihkan sampah di lautan di sekitar perairan Bali. Kapal yang akan beroperasi tahun ini, merupakan realisasi dari komitmen yang ditandatangani tanggal 9 Desember 2022.
“Ini wujud kita mendukung komitmen Presiden Republik Indonesia untuk mengurangi sampah plastik laut dan berkomitmen membersihkan daerah pesisir dari sampah laut khususnya di sekitar Teluk Benoa, Bali,” kata Plt. Asisten Deputi Keamanan dan Ketahanan Maritim Helyus Komar mewakili Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Jodi Mahardi, baru-baru ini.
Indonesia saat ini memiliki Rencana Aksi Nasional (renaksi) dengan lima prioritas, yaitu gerakan nasional untuk meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan, pengelolaan sampah yang bersumber dari darat, penanggulangan sampah di pesisir dan laut, mekanisme pendanaan, kelembagaan, pengawasan dan penegakan hukum, serta penelitian dan pengembangan.
Renaksi ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) dan Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai agenda SDGs pada tahun 2030.
Dinas Lingkungan Hidup Bali menyambut bantuan kapal pembersih sampah laut ini. Sebab, keberadaan kapal ini dapat menyokong program penyucian air laut di Bali. “Penanganan sampah laut ini perlu terus diperhatikan untuk turut meningkatkan kualitas pariwisata di Bali. Diharapkan acara ini membawa dampak positif bagi keberlanjutan laut di Bali dan nantinya di seluruh Indonesia,” kata I Made Teja saat menghadari peluncuran kapal itu.
Bali menjadi lokasi pertama operasi Mobula 8 karena dianggap sebagai wajah citra Indonesia di mata dunia internasional. Saat ini, Mobula belum bisa menjangkau semua perairan di Bali karena area yang mampu di-cover baru Badung dan Denpasar. Keunggulan Mobula 8 adalah kemampuannya membersihkan sampah makro, mikro—plastik, dan hidrokarbon di laut.
Persoalan sampah di Bali memang seolah tak ada habisnya. Sebagai gambaran, menjelang perayaan Tahun Baru 2023, Panti Kuta di Kabupaten Badung, Bali, untuk kesekian kalinya diserbu sampah. “Gerombolan” sampah itu merupakan kiriman. Tidak main-main, dari 10 zona di sepanjang garis Pantai, sampah kiriman yang sanggup dikumpulkan tim DLHK Badung mencapai hingga 600 ton.
Jumlah sebesar itu merupakan akumulasi dari pungutan sampah yang dilakukan sepanjang Oktober—Desember 2022. Total tenaga yang dikerahkan untuk penanganan itu mencapai 400 tersebar di 10 zona. Untuk mengangkut tumpukan sampah itu selama dua hari setidaknya dikerahkan 100 orang, menggunakan alar berat untuk menganganinya. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto