- Kebakaran TPA Sarimukti menjadi pengingat bahwa pengelolaan sampah tidak bisa lagi menggunakan cara-cara lama.
envira.id, Jakarta–Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan mengingatkan masalah perubahan iklim dan polusi udara yang memburuk. Hal ini diperparah oleh perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada bulan ini sama sekali tidak akan ada hujan, paling tidak di Jakarta.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Menko Marves menyampaikan perlu adanya langkah mengurangi deforestasi, penanganan lahan kritis, dan sampah.
“Ini saatnya war against pollution atau perperangan melawan polusi,” kata Luhut dalam kunjungan kerja ke Hulu DAS Citarum di Desa Ciminyak, Kec. Cililin, Kab. Bandung Barat pada Selasa (29/8).
Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Luhut meninjau program penanganan lahan kritis. Di lokasi ini dilakukan rehabilitasi hutan dan lahan secara vegetatif dan sipil teknis, baik di dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan negara untuk mengatasi dampak perubahan iklim.
Ini merupakan salah satu lokasi persemaian kerja sama Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves dengan Astrazeneca dan Trees4trees tentang Dukungan terhadap Upaya Reboisasi dan Revitalisasi Lahan Kritis di DAS Citarum.
Program ini merupakan bagian dari program global AZ Forest, yang menanam 50 juta pohon di seluruh dunia, dan hampir setengahnya atau 20 juta pohon akan ditanam di Indonesia. Program ini juga mendukung inisiatif Pemerintah Jawa Barat untuk reboisasi dan revitalisasi Sungai Citarum, serta agenda investasi berkelanjutan untuk memitigasi kebakaran hutan tahunan, tanah longsor dan perubahan iklim.
Selain ke DAS Citarum, Menko Luhut melihat Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Cicukang Oxbow yang telah berhasil memproduksi RDF Refuse Derived Fuel (RDF).dari sampah . Konjungan ini sangat penting, sebab, menurut Luhut, sampah saat ini telah menjadi isu krusial yang dihadapi Indonesia.
“Masalah sampah harus tuntas dan cepat,” tandas Menko Marves.
Apalagi, lanjut dia, kejadian kebakaran di TPA Sarimukti, Bandung, Jawa Barat, yang telah ditetapkan sebagai tanggap darurat, menjadi pengingat bahwa pengelolaan sampah tidak bisa lagi mengandalkan pola lama. Sampah harus dikelola secara terintegrasi dari hulu-hilir dan berkelanjutan, serta semaksimal mungkin untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi baru. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto