- Jakarta salah satu daerah dengan timbulan sampah terbesar di Indonesia. Dari enam wilayah yang ada, masing-masing memiliki kontribusi terhadap timbulan sampah, termasuk upaya pengelolaan sampah yang menunjukkan perbaikan.
envira, Jakarta— Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan resah. Sampah di Jakarta, sesuai informasi dari yang ia terima, jumlahnya sudah mencapai 8.000 ton per hari. Meski DKI Jakarta punya pengolahan sampah model refused defined fuel (RDF) di Bantargebang, tetap saja dianggap masih kurang, karenanya dibutuhkan peran swasta.
Namun, bagaimana sesungguhnya jumlah timbulan sampah dan pengelolaan sampah yang ada di enam kota administratif di Jakarta? Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) yang dikutip envira.id, menyebutkan, jumlah timbulan sampah tahun 2022 terbesar ada di Jakarta Timur sebanyak 844.252,43 ton.
Kemudian disusul Jakarta Barat (738.547,77 ton); Jakarta Selatan (713.300,85 ton); Jakarta Utara (499.480,75 ton); Jakarta Pusat (310,268.53 ton); dan Kepulauan Seribu (6.531,08). In line dengan itu, pengurangan sampah terbesar terjadi di Jakarta Timur (220.289,10 ton); Jakarta Barat (192.378,87 ton); Jakarta Selatan (185.555,30 ton); Jakarta Utara (129.961,66 ton), Jakarta Pusat (81.033,83ton); dan Kepulauan Seribu (1.720,40 ton).
Bila dilihat secara persentase, jumlah pengurangan sampah terbesar terjadi di Kepulauan Seribu (26,3%). Disusul Jakarta Pusat (26,12%); Jakarta Timur (26,09%); Jakarta Barat (26,05%); Jakarta Utara (26,02%); terakhir Jakarta Selatan (26,01%).
Data KLHK juga merinci penanganan sampah tahun 2022, terbanyak ada di Jakarta Timur (622.330,48 ton). Lalu, Jakarta Barat (544.162,67 ton); Jakarta Selatan (525.366,39 ton); Jakarta Utara (369.340,17 ton); Jakarta Pusat (229.159,32 ton); dan terakhir Kepulauan Seribu (4.781,56 ton). Sedangkan penanganan sampah tertinggi ada di Jakarta Utara (73,94%); Jakarta Pusat (73,86%). Berikutnya, Jakarta Timur (73,71%); Jakarta Barat (73,68%); Jakarta Selatan (73,65%); terakhir Kepulauan Seribu (73,21%).
Untuk jumlah sampah terkelola tertinggi ada di Jakarta Timur (842.619,58 ton); Jakarta Barat (736.541,54 ton); Jakarta Selatan (710.921,69 ton); Jakarta Utara (499.301,15 ton); Jakarta Pusat (310.193,15 ton); dan Kepulauan Seribu (6.501,95 ton). Dari sini dapat dilihat persentase sampah terkelola tertinggi terjadi di Jakarta Pusat (99,98%), Jakarta Utara (99,96%), Jakarta Timur (99,81%), Jakarta Barat (99,73%) Jakarta Selatan (99,67%), terakhir Kepulauan Seribu 99,55%).
Pada kesempatan peresmian fasilitas daur ulang plastik PET di kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat, Rabu (8/2), yang merupakan joint venture antara Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dan Dynapack, Menko Luhut juga mengungkapkan masih minimnya sampah—terutama plastik—yang didaur ulang, secara rerata hanya 10%. Bagaimana di Jakarta?
Data KLHK mencatat, jumlah daur ulang sampah terbanyak ada di Jakarta Timur (219.317 ton). Lalu Jakarta Selatan (117.909,86 ton); Jakarta Barat (67.771,81 ton); Jakarta Pusat (39.212,13 ton); Jakarta Utara (28.034,32 ton); serta Kepulauan Seribu. Namun, bila dilihat dari recycling rate atau tingkat daur ulang, tertinggi ada di Kepulauan Seribu (30,11%); Jakarta Timur (25,98%); Jakarta Selatan (16,53%); Jakarta Pusat (12,64%); Jakarta Barat (16,53%); dan Jakarta Utara (5,61%). []
Penulis: Ahmadi Supriyanto