- Dikerjakan dalam waktu 3 bulan, area sepanjang 200 meter ini menjadi kawasan ungulan di kawasan Grogol-Petamburan.
envira.id, Jakarta — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah rampung 100 persen menata kawasan di Kelurahan Tanjung Duren Selatan (TDS), Kecamatan Grogol Petamburan. Kawasan ini semula tempat pembuangan sampah.
Lokasi yang tepatnya berada di sisi kolong tol Kebon Jeruk, Jalan Arjuna Utara itu, dulunya dulu kumuh dan bau. Kini kawasan sepanjang 200 meter itu “disulap’ menjadi teman indah, dilengkapi mural yang cantik. Bahkan, banyak pengguna jalan memanfaatkan tempat itu sebagai spot untuk swafoto.
“Saya bahagia karena dulu sebagai tempat pembuangan sampah, alhamdulillah setelah ada penataan kawasan, terlihat cantik. Jadi warga tidak lagi membuang sampah di sini. Banyak warga yang memanfaatkannya untuk selfie,” kata Ketua RW 01 Tanjung Duren Selatan, Samsudin, di lokasi penataan kawasan Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Senin (16/1).
Setelah tempat ini tertata dan rapi, Samsudin bersama jajarannya dan warga siap merawat tempat itu agar tetap bersih dan asri. Ia berjanji akan mengontrol secara rutin setia hari agar warga tidak kembali buang sampah di tempat itu.
Sementara itu, Plt. Camat Grogol Petamburan, Joko Mulyono mengatakan, penataan kawasan di wilayah Tanjung Duren Selatan, merupakan kawasan unggulan di wilayah Kecamatan Grogol Petamburan. Pengerjaannya dilakukan sejak bulan Oktober hingga Desember 2022.
“Kita minta sumber daya air untuk merapikan saluran, karena pada ujung jalan ini agak rendah, dan tergenang saat musim hujan. Alhamdulillah, sudah rapi,” kata Joko.
Selain pembenahan saluran air, lanjut Joko, penataan dilakukan Sudin KPKP dan Sudin Pertamanan. Kedua instansi ini membuat taman dengan aneka tanaman hias. Sementara dinding beton kolong tol dibuat hiasan mural.
“Ini semua hasil kolaborasi dengan warga, pengurus RW serta sejumlah CSR untuk membuat hiasan mural dengan tema Sukses Jakarta untuk Indonesia,” tuturnya.
Ia berharap sekaligus berpesan kepada lurah dan pengurus RW untuk menjaga dan merawat areal yang sudah tertata rapih, bersih dan hijau tersebut. Karena membangun itu lebih mudah ketimbang merawat. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto