- Salah satu capaian pengelolaan sampah di Indonesia adalah tumbuhnya Bank Sampah di berbagai daerah.
envira.id, Jakarta—Indonesia perlu membangun ekosistem ekonomi sirkular dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendorong kesejahteraan ekonomi dan sosial.
“Kolaborasi antara pemerintah, pemerintah daerah, pelaku usaha, swasta dan komunitas sangat diperlukan untuk membentuk rantai nilai pengelolaan sampah,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati, saat menutup Festival Peduli Sampah Nasional (FPSN), akhir pekan lalu.
FPSN yang sudah berjalan empat hari itu menyelenggarakan pameran, talkshow, seminar, workshop hingga business matchmaking dengan menampilkan sejumlah praktik baik dan inovasi yang telah dilakukan untuk mengurangi sampah.
Masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa dan murid sekolah berkesempatan memperoleh informasi terkait pengelolaan sampah pada festival ini.
Melalui kolaborasi, kata Vivien, di mana masing-masing pihak mempunyai peran dalam suatu proses yang berputar hingga pada akhirnya memberikan berkontribusi pada pengurangan sampah nasional dan pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).
Salah satu capaian pengelolaan sampah di Indonesia, menurut Vivien, ditunjukkan melalui keberadaan Bank Sampah. Vivien menilai Bank Sampah telah menunjukkan kinerja terbaiknya dalam pengelolaan sampah di lingkungannya.
“Ketulusan pengelola Bank Sampah perlu dibarengi dengan semangat masyarakat untuk mengurangi sampah dari sumbernya dengan memilah sampah di rumah,” kata Vivien.
Pada kesempatan tersebut, Vivien menegaskan, Kementerian LHK menjamin akan terus membantu dan mendampingi produsen, serta berupaya mendorong produsen lainnya untuk mengikuti jejak dari beberapa produsen yang sebelumnya sudah melakukan praktik baik tersebut.
“Masyarakat juga harus berperan aktif membantu produsen dengan memilah sampah di rumah,” tandas dia. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto