KKP Inovasikan Pakan Ikan dari Maggot Sampah

oleh Ahmadi
  • LoCa Feed adalah produk pakan ikan yang membatasi pengaruh lingkungan, mulai dari proses produksi hingga limbah.

envira.id, Jakarta—Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan produk pakan ikan dari maggot, hasil produksi LoCa Feed Dried berupa maggot kering.

Maggot kering ini diklaim dapat mampu membuat ikan hias lebih sehat dan performa warna ikan lebih terang.

“LoCa Feed adalah produk pakan ikan yang membatasi pengaruh lingkungan yang berasal dari proses produksi, pengolahan, persiapan, pengemasan hingga limbah,” kata Kepala Pusat Riset Perikanan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) KKP, Yayan Hikmayani dalam keterangannya, Selasa (19/12).

Pakan ikan yang dikembangkan KKP ini memanfaatkan sampah organik sisa makanan menjadi pakan berprotein tinggi.

Maggot yang dihasilkan dari telur lalat hitam Black Soldier Fly (BSF) sangat aktif memakan sampah organik. Melalui  proses biokenversi oleh maggot ini dapat mendegragasi sampah makanan lebih cepat, tidak berbau, dan larva dapat menjadi sumber protein yang baik untuk pakan ikan.

Dikatakan Yayan, pakan maggot ini merupakan hasil inovasi program OkeSobat (Olah Kembali Sisa Organik Makanan Bersama Maggot), dilakukan di Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok, Jawa Barat, yang merupakan salah satu unit UPT BPPSDM.

Produk lain yang dihasilkan adalah LoCa Feed Pelet, yang diformulasikan dari berbagai bahan baku pilihan untuk menghasilkan performa kualitas suplemen pakan ikan hias terbaik.

Selain itu, sambung Yayan, ada LoCa Feed Granul, berupa produk turunan maggot varian granul, cocok untuk pakan benih ikan atau ikan hias berukuran kecil. Terbuat dari 100 persen maggot.

Ada lagi produk LoCa Feed Powder, produk varian powder yang dapat digunakan langsung sebagai pakan ikan. Berikutnya, LoCa Feed Soil, produk sampingan bekas budidaya maggot, berupa pupuk penambah nutrisi pada tanaman yang bernilai gizi, bebas patogen, harga terjangkau dan ramah lingkungan dengan metode rendah emisi. []

Penulis: Ahmadi Supriyanto

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?