- Pemprov Jabar juga mendirikan pengelolaan sampah untuk dijadikan RDF dan melakukan penghijauan di sejumlah lokasi.
envira.id, Jakarta—Provinsi Jawa Barat (Jabar) berkomitmen untuk menurunkan polusi udara melalui pembangunan ekonomi hijau di kawasan Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek).
“Kami akan optimalkan transportasi publik melalui konektivitas antarmoda yang ramah lingkungan BRT (bus rapid transit) dan LRT (light rail transit),” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman saat di Jakarta, Kamis (6/6).
Dikatakan Herman, upaya pihaknya mengurangi polusi udara di Jabodetabek, sejalan dengan program Pemerintah Pusat. Hal lainnya, Pemprov Jabar juga menerapkan kebijakan Friday Car Free di Gedung Sate bagi para ASN. Program ini juga akan diterapkan di Pemda Bogor, Depok dan Bekasi dengan total mencapai 27 kabupaten/kota.
Upaya lainnya, sambung dia, Pemprov Jabar juga melakukan pengelolaan sampah menggunakan teknologi refuse derived fuel (RDF) untuk dikeringkan hingga siap digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Lokasi alternatifnya berada di TPPAS Lulut Nambo, Kabupaten Bogor.
“Hasil dari pengolahan sampah RDF tersebut akan dibeli oleh perusahaan yang kini menjadi offtaker TPPAS Lulut Nambo,” tambah dia.
Setelah melalui beberapa uji coba, TPPAS yang ada di kecamatan Klapanunggal, siap dioperasikan untuk mengangkut sampah di Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan (Banten).
Nambo, kata dia, sudah melalui beberapa kali uji coba, dan hanya menunggu waktu pengoperasian secara resmi. Dalam sehari TPAS Nambu mampu menampung hingga 100 ton sampah yang dijadikan energi alternatif untuk mengurangi emisi karbon.
“Penghijauan serta upaya lain yang berbasis partisipasi masyarakat juga, terus kami lakukan sebagai komitmen menghadirkan lingkungan sehat minim emisi karbon,” tegas dia. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto