- Di Bantul terdapat ribuan hektare lahan pertanian hortikultura, yang membutuhkan pupuk untuk menjaga kesuburan tanah.
envira.id, Jakarta—Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengajak warganya mengolah sisa kulit buah buahan menjadi ekoenzim. Selain memperbaiki lingkungan, langkah ini juga mempunyai banyak manfaat untuk alam dan manusia.
“Ekoenzim ini sudah cukup lama diperkenalkan sekitar empat tahun di Indonesia,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Kamis (6/5).
Disebutkan, beberapa uji coba dari ekoenzim ini bermanfaat untuk menyuburkan lahan, mengobati kulit luka, dan sebagai aktivator pupuk terutama pupuk organik.
Selanjutnya, sambung dia, manfaat ini nanti akan terus diujicobakan untuk meningkatkan efektivitas komposter di Fasilitas Pengolahan Sampah Pasar Niten.
Lebih jauh ia mengatakan, di Kabupaten Bantul terdapat ribuan hektare lahan pertanian hortikultura, yang membutuhkan pupuk untuk menjaga kesuburan tanah, sehingga nantinya perlu diaplikasikan terhadap lahan pertanian.
“Kalau nanti memang lebih efektif dan efisien ya kenapa tidak, tetapi kan ini butuh produksi ecoenzim yang besar,” katanya.
Yang jelas, sambungnya, dengan manfaat nyata seperti ini, aksi lingkungan ini sekaligus akan membantu mengatasi problem sampah organik.
“Kulit-kulit buah tidak dibuang sembarangan, karena ternyata ada khasiat yang besar,” katanya.
Penulis: Ahmadi Supriyanto