- Hari Bumi menjadi kampanye ujuk rasa terbesar sepanjang sejarah karena melibatkan 20 juta orang.
envira.id, Jakarta—Hari ini bumi memperingati bencana mengerikan atas peristiwa tumpahnya 11 juta liter minyak di kilang pengeboran minyak di Santa Barbara, California Amerika Serikat pada 1969.
Bencana lingkungan di perairan itu mengakibatkan matinya 10 ribu burung laut, serta mamalia laut seperti lumba-lumba, anjing laut dan singat laut. Kejadian ini memantik keprihatinan seorang aktivis perdamaian, John McConnell.
Dalam sebuah konferensi Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), McConnell mengusulkan hari khusus untuk memperingati bumi. Oleh Sekretaris Jenderal PBB pada waktu itu, U Thant, disetujui peringatan hari bumi dilaksanakan pada 21 Maret 1970.
Lampu hijau dari PBB ini langsung ditindaklanjuti sebulan kemudian oleh Senator AS Gaylord Nelson, seorang pengajar dan pemerhati lingkungan. Bersama Denis Hayes, aktivis lulusan Universitas Harvard, mereka mengoordinasikan kegiatan tersebut, dan menggerakan orang untuk aksi bersama.
Jumlah orang yang terlibat dalam aksi yang digagas dua tokoh ini tidak main-main. Gerakan masif yang kemudian dinamai “Earth Day” atau Hari Bumi itu diikuti oleh 20 juta orang. Hingga kini peringatan Hari Bumi itu masih menjadi peristiwa ujuk rasa dengan masa terbanyak sepanjang sejarah.
Momen inilah yang kemudian diperingati sebagai Hari Bumi, yang diselenggarakan setiap tanggal 22 April, dan baru diperingati masyarakat dunia sejak 1990. Saat ini tak kurang dari 192 negara ikut ambil bagian dalam gerakan ini.
Indonesia sendiri secara resmi memperingati Hari Bumi sejak 2009. Langkah Indonesia ini sebagai bagian dari aksi nyata untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestraian lingkungan hidup dan keberlanjutan. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto