- Meningkatkan kesadaran lingkungan dibutuhkan literasi yang memakan waktu. Hal ini karena menyangkut perubahan pola pikir di masyarakat.
envira.id, Jakarta—Kunci utama pengelolaan sampah, terutama peran warga, terletak ada ibu rumah tangga. Sebab dari hulu inilah, sampah Semestinya sudah dipilah antara sampah organik dan anorganik.
“Kepedulian ini kita tanam sejak sekolah sejak dini. Harus ditanam kepada generasi-generasi kita,” kata Gubernur Sumsel H. Herman Deru saat memberikan Penghargaan Bidang Lingkungan kepada Penggiat Lingkungan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) Tahun 2023 di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, Rabu (19/7).
Herman mengatakan, untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dibutuhkan literasi yang memakan waktu. Hal ini karena menyangkut perubahan pola pikir dan masyarakat. Namun begitu, ia mengaku akan terus mengkampanyekan pentingnya pilah sampah untuk lingkungan.
Seperti tahun ini, kata dia, Pemprov Sumsel fokus pada sampah plastik yang diakbatkan karena kurangnya kepedulian di masyarakat.
“Untuk memperbaikinya juga dengan kepedulian,” tegas Herman.
Lebih lanjut Herman mengatakan, saat ini Sumsel termasuk daerah yang terbebas dari bencana. Namun begitu, kondisi ini tidak boleh membuat siapa pun lengah dan merasa nyaman di zona ini.
Untuk itu, sambung dia, upaya memelihara aliran sungai terus dijaga, bahkan ditingkatkan agar bisa lebih produktif. Ia menyebut, salah satu kota berkategori green city adalah Pagar Alam.
“Bukan hanya menjadi kota yang indah ini juga bisa menjadi kota wisata edukasi,” tambahnya.
Di tempt sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, Edward Chandra, mengatakan, di Sumsel setidaknya ada lebih dari 1.575 ton sampah yang masuk ke TPA setiap harinya.
Guna mendorong pemilahan sampah di wilayahnya, Pemprov Sumsel memberikan bantuan 1 unit mesin press elektrik senilai RP40 juta kepada Bank Sampah Induk (Eco Green House) Palembang. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto