Gandeng Komunitas GUA, Mahasiswa BSI Edukasi 3R Ke Murid TK

oleh Envira ID
Para mahasiswa BSI dan pegiat komunitas GUA mengedulasi murid TK Hompimpa
  • Edukasi sejak dini sangat penting untuk membentuk generasi bergaya hidup minim sampah 

envira.id, Pamulang – Sekelompok mahasiswa Bina Sarana Informatika (BSI) Cengkareng  berkolaborasi  dengan Komunitas Guna Ulang Aja (GUA)  melakukan edukasi pengelolaan sampah dengah metode 3 R (reduce, reuse, recycle) di Taman Kanak-kanak (TK) Hom Pim Pa, di Kawasan Rengas, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Jumat (25/04/2025).

“Kami sedang melakukan tugas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) sebagai tugas mata kuliah Agama dan PKN. Kami memilih berkolaborasi dengah Komunitas GUA, karena komunitas ini sudah berpengalaman dalam melakukan edukasi 3R,” kata salah seorang mahasiswa, Athallah Azmi.

Puluhan murid TK Hom Pim Pa menyambut hangat kedatangan para mahasiswa dan relawan Komunitas GUA. Mereka sangat antusias mengikuti paparan terkait pengelolaan sampah yang baik dan benar, dengan metode 3R (reduce, reuse, recycle).

Ruang kelas diwarnai gelak tawa dan sorak sorai, karena kepiawaian para mentor, mahasiswa dan relawan komunitas GUA, dalam menyampaikan materi edukasi.

Materi edukasi menjadi  gampang dipahami para murid, selain karena alat peraganya menarik, juga karena  kemampuan para mentor dalam “menyederhanakan “ masalah sampah dan penanganannya. Penyampaian materi diselingi dengan bernyanyi dan tanya-jawab  ringan sambil sedikit bercanda untuk mencairkan suasana.

”Kami harus bisa menyesuaikan diri. Karena hari ini yang kami edukasi murid TK maka kami harus melakukan pendekatan yang pas buat mereka.  Penyampaiaan materi diselingi nyanyian dan harus sesederhana mungkin, biar gampang dicerna,” ujar Koordinator Komunitas GUA, Ardianto Prabowo.

Para murid antara lain diberi contoh praktik  reduce, reuse, dan recycle dalam keseharian. Untuk contoh reuse atau menggunakan kembali kemasan atau wadah untuk mengurangi sampah, misalnya, membawa tumbler ke sekolah dan menggunakan galon guna ulang (untuk air minum) di rumah atau di sekolah.

Sedangkan untuk recycle atau daur ulang, para murid diberi contoh praktik memilah sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik seperti kardus, kertas, botol plastik dan kaleng, dikumpulkan terpisah dari sampah organik. Selanjutnya sampah tersebut disetor ke bank sampah atau dijual ke pengepul, untuk dikirim ke pabrik daur ulang.

Kepala Sekolah TK Hom Pim Pa, Rini Dewi Rachmawati menuturkan, edukasi 3R yang dilakukan mahasiswa dan komunitas GUA sangat bermanfaat bagi murid-muridnya.

Dia berpendapat, edukasi sangat diperlukan untuk membangun kesadaraan masyarakat perihal pentingnya mengelola sampah dengan benar sehingga sampah tidak mencemari lingkungan.

“Gaya hidup minim sampah harus diterapkan sejak usia dini. Saya mengapresiasi apa yang dilakukan para mahasiswa di sekolah kami,” katanya.

Selain Athallah Azmi, mahasiswa BSI yang turut dalam kegiatan edukasi itu yakni Nadya Salsabila, Laut Wilis Saraswati, Diah Haryati dan Arden Shaquille. Mereka mengaku terkesan dan mendapakan pengalam “berharga” setelah melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di TK Hom Pim Pa.

Penulis :  Suray

 

 

Envira ID
Author: Envira ID

Envira ID adalah situs web yang menyajikan informasi tentang lingkungan, utamanya masalah persampahan di Indonesia.

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?