- Semua orang, siapa saja bertanggung jawab atas keberlangsungan bumi yang sehat dan sejahtera.
envira.id, Jakarta—Hari Bumi diperingati setiap tahun pada tanggal 22 April sebagai gerakan lingkungan yang ingin menyadarkan akan pentingnya menjaga dan merawat bumi. Gerakan ini semula digagas oleh Gaylord Nelson, seorang aktivis lingkungan asal Amerika yang prihatin dengan kondisi bumi.
Gaylord yang juga seorang senator bagian Wisconsin ingin membetot perhatian dunia lewat replikasi gerakan anti—perang yang ramai ketika itu. Di tahun 1969, ia mulai melakukan gerakan yang sama untuk masalah lingkungan. Isu-isu yang diangkat dan menjadi kekhawatiran serta mendesak untuk mendapat perhatian adalah polusi, penebangan hutan, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Ketika itu, lingkungan buruk akibat aktivitas pabrik yang menghasilkan asap beracun dan pencemaran air karena berton-ton limbah yang dibuang ke sungai membuat Gaylord geram. Pasalnya, perbuatan buruk dari pabrik itu tidak bisa dihentikan bahkan menjadi-jadi. Pelakunya juga tidak bisa dibawa ke pengadilan.
Situasi ini terjadi karena di saat itu tidak ada Badan Perlindungan Lingkungan atau Environmental Protection Agency (EPA) yang menjamin upaya clean air act dan juga clean water act. Di saat sama, tidak ada mekanisme hukum atau Peraturan untuk melindungi lingkungan. Atas dasar itulah Gaylord menyertakan isu lingkungan berkelanjutan dalam agenda nasional AS. Ia juga menjadi salah satu orang yang mengembangkan gagasan Hari Bumi di Konferensi Seattle 1969.
Puncaknya, Nelson, yang dibantu oleh mahasiswa dan aktivis lingkungan, mengorganisir aksi protes nasional yang ia beri nama, “Earth Day” pada 22 April 1970. Lebih dari 20 juta orang turun ke jalan-jalan di seluruh Amerika Serikat untuk memprotes dan menuntut perubahan dalam perlakuan manusia terhadap bumi.
Gerakan massal ini berhasil menggedor perhatian banyak orang, serta membawa dampak bagus bagi Amerika. Lewat aksi massa itu pulalah Kongres AS menyetujui pembentukan badan federal baru yang khusus menangani masalah-masalah lingkungan, kelak dikenal sebagai EPA.
Aksi protes ini juga sangat sukses dan berhasil menarik perhatian media internasional. Gerakan “Earth Day” kemudian menjadi gerakan lingkungan global dan pada tahun 1990, Earth Day menjadi acara global yang dirayakan di seluruh dunia.
Hari Bumi menjadi hari yang penting untuk memperingati lingkungan dan pentingnya menjaga bumi agar tetap lestari bagi generasi mendatang. Hari ini dianggap sebagai salah satu hari paling penting dalam kalender lingkungan dan digunakan untuk mengkampanyekan isu-isu lingkungan dan mengedukasi masyarakat tentang cara menjaga bumi.
Tema “Earth Day” 2023
Tema yang diangkat pada Earth Day 2023 adalah “Invest in Our Planet”. Tema ini difokuskan pada pelibatan pemerintah, lembaga, bisnis, dan lebih dari 1 miliar warga yang berpartisipasi setiap tahun dalam Hari Bumi. Alasannya, semua orang bertanggung jawab atas apa yang terjadi di bumi.
“Pada tahun 2023 kita harus bersatu lagi dalam kemitraan untuk planet ini. Bisnis, pemerintah, dan masyarakat sipil sama-sama bertanggung jawab untuk mengambil tindakan terhadap krisis iklim” kata Presiden Earth Day, Kathleen Rogers, dalam pernyataannya seperti dikutip envira.id dari situsnya.
Rogers mengatakan, dunia perlu mempercepat perubahan menuju masa depan yang hijau, sejahtera, dan adil. Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk bergabung bersama dalam perjuangan menuju revolusi hijau, dan demi kesehatan generasi mendatang.
“Waktunya sekarang untuk berinvestasi di Planet Kita,” kata Rogers. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto