- Tema tahun ini “Water is Life, Water is Food,” menekankan peran penting air bagi kehidupan di bumi dan air sebagai bagian dasar dari makanan.
envira.id, Jakarta—Peringatan Hari Pangan Sedunia yang diperingati tanggal 16 Oktober setiap tahunnya, selalu membawa catatan keprihatinan.
Hari Pangan Sedunia bukan saja dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap pentingnya menangani isu pangan di seluruh dunia, tetapi sekaligus mengingatkan betapa besarnya volume sampah akibat sisa makanan.
Coba tengok catatan hasil penelitian dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas pada tahun 2021. Di situ disebutkan, kerugian ekonomi akibat Food Loss and Waste (FLW) di Indonesia berkisar antara Rp213 hingga Rp551 triliun per tahun, atau setara dengan 4-5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia per tahun.
Kondisi ini berkebalikan dengan kenyataan bahwa ketahanan pangan Indonesia pada 2022 berada di urutan ke-69 dari 113 negara, dan berada di bawah rata-rata global sebesar 62,2. Padahal, Indonesia sebagai negara agraris memiliki lebih dari 40 juta orang yang bekerja di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Sebagaimana diketahui, persoalan pangan tidak hanya dilihat sebagi kebutuhan dasar semata, tetapi menyangkut stabilitas dan keamanan suatu negara.
Itu sebabnya, peringatan Hari Pangan Sedunia yang dilaksanakan setidaknya di 150 negara, penting untuk diperingati setiap tahun untuk menjaga kesadaran setiap negara akan pentingnya ketahanan pangan bagi suatu negara.
Tema tahun ini, Hari Pangan Sedunia adalah “Water is Life, Water is Food,” menekankan peran penting air bagi kehidupan di Bumi dan air sebagai bagian dasar dari makanan kita. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto