- Swasta memiliki perang penting dalam mendukung keberhasilan pengelolaan air berkelanjutan.
envira.id, Jakarta—Problem air merupakan isu krusial dan mendesak untuk segera diselesaikan. Pengelolaan air berkelanjutan, atau integrated water resources management, memiliki kekuatan besar untuk menjadi salah satu solusi bagi permasalahan ketersediaan air.
“Ini sejalan dengan upaya keberlanjutan operasional perusahaan,” kata VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto, terkait komitmen perusahaan untuk tetap komitmen dalam pengelolaan air berkelanjutan.
Menurut Vera, swasta memiliki perang penting dalam mendukung keberhasilan pengelolaan air berkelanjutan. Namun, keberhasilan itu membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak, terutama pemerintah.
Ia menegaskan, target dampak positif yang ditetapkan perusahaan tidak hanya mengurangi penggunaan air, namun juga mencapai positive water impact, yaitu mengembalikan lebih banyak air ke masyarakat dan lingkungan melebihi dari yang digunakan dalam proses produksi.
Ditambahkan Chief Sustainability & Strategic Business Development Danone Henri Bruxelles, korporasi telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mendukung upaya konservasi air.
“Upaya itu sambil mendorong pengurangan penggunaan air dan perlindungan di seluruh rantai nilai perusahaan,” tandasnya, saat berbicara World Water Forum ke-10 di Bali, seperti dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (22/5).
Langkah konkret yang sudah dilaksanakan, di antaranya bekerja sama dengan mitra berinovasi dan meningkatkan akses ke air dan sanitasi melalui skema kredit mikro yang difasilitasi oleh lembaga keuangan atau dikenal dengan Water Credit.
Program ini telah berjalan di dua kabupaten di Jawa Tengah dan tiga puluh dua kabupaten di Jawa Timur. Sejak diluncurkan pada 2016, telah memberikan manfaat bagi lebih dari 175.000 individu.
Sementara itu, untuk perlindungan sumber daya air, lanjut Henri, perusahaan bersama mitra-mitra melibatkan komunitas lokal terdiri dari pemerintah daerah, masyarakat umum, lembaga swadaya masyarakat, akademisi serta sektor swasta membentuk sebuah forum daerah aliran sungai (DAS) untuk melakukan upaya tata kelola sumber daya air terpadu dari hulu hingga ke hilir.
Hingga saat ini, perusahaan telah berpartisipasi secara aktif dengan tujuh forum Daerah Aliran Sungai di wilayah operasionalnya yakni Cisadane, Cicatih dan Cibeleng, Jawa Barat; Pusur, Jawa Tengah; Rejoso, dan Pandaan, Jawa Timur; dan Ayung, Bali. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto