Australia—Pemalang Jajaki Pembangunan Pabrik Briket Sampah

oleh Ahmadi
  • Sebanyak 99 persen jenis sampah bisa diolah menjadi briket untuk menggantikan energi terbaru yang bisa diekspor.

envira.id, Jakarta—PT. Avaniel Bintang Energi Indonesia, yang mewakili investor asal Australia, bersama Pemerintah Kabupaten Pemalang, saat ini tengah menjajaki kerja sama pengelolaan sampah di TPA menjadi briket yang akan diekspor ke luar negeri, termasuk Australia.

“Investor Australia datang ke Pemalang untuk menyelesaikan permasalahan sampah, bagaimana sampah yang ada akan diolah menjadi briket sampah yang nanti akan di ekspor ke luar negeri termasuk Australia dan negara lain,” ujar Plt. Bupati Pemalang Mansur Hidayat, di Pemalang, akhir pekan lalu.

Dikatakan Mansur, penjajakan kerja sama ini menjadi salah satu solusi terbaik yang bisa dilakukan dalam jangka menengah. Sedangkan untuk penyelesaian perjanjiannya membutuhkan 10 hingga 11 bulan ke depan karena membutuhkan konstruksi di luas lahan yang sekitar 5 hektar.

“Mudah-mudahan secepatnya melakukan MOU dengan investor Australia,” katanya.

Mansur mengatakan, lokasi pengolahan briket sampah itu secara teknis masih dikaji terlebih dahulu, yang jelas dipastikan berada di zona industri yang tidak jauh dari TPA sebagai sumber bahan bakunya. Hal ini untuk menghindari biaya transportasi.

“Kalau secara perda tidak diizinkan, nanti mencari tempat yang tidak jauh dari lokasi sampah yang ada sekarang, karena nantinya sampah itu juga bisa diolah dan nanti sampah yang baru bisa langsung ke tempat industri yang sudah disediakan,” jelas Mansur.

Sedangkan untuk TPA baru, Mansur mengatakan ada lokasi di sekitar Semingkir tanah milik PTPN.  Sehingga nanti akan dilakukan kerja sama dengan PTPN dan harapannya bisa disetujui. “Karena itu tanahnya PTPN, nanti akan kita mintai kerja sama dan harapannya bisa disetujui,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Ade Siti, dari Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia mengatakan, 99 persen jenis sampah bisa diolah menjadi briket. “Briket ini kering, untuk mengganti energi terbaru, yaitu kita akan bisa konsumsi di dalam negeri dan juga bisa ekspor,” jelasnya.

Ade juga menyampaikan, kerja sama ini dari investor Australia dan perusahaan lokalnya PT. Avaniel Bintang Energi Indonesia, kemudian untuk luas pabriknya sekitar 5 hektar.  []

Penulis: Ahmadi Supriyanto

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?