Atasi Sampah, Pekanbaru Gandeng Investor Jerman dan Singapura: Nilainya Rp1 Triliun

oleh Ahmadi
  • Perusahaan telah menyiapkan anggaran untuk pabrik Rp700 miliar. Pengelolaan dilakukan selama 25 tahun dan setelah itu diserahkan ke Pemkota Pekanbaru 

envira, Jakarta—Penanganan sampah memang tidak bisa dilakukan sendiri. Hal ini berulang kali ditekankan pemerintah, salah satunya oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bahwa peran swasta sangat penting.

Ini pula yang dilakukan Pemerintah Kota Pekanbaru yang menggandeng pihak swasta, yakni PT Pancanaka Tuah Madani untuk mengolah sampah hingga memiliki nilai ekonomis. Pihak Pancanaka tidak sendiri. Ia menggandeng investor dari Jerman dan Singapura untuk melaksanakan kerjas sama dengan Pemkot Pekanbaru yang nota kesepahamannya telah dilakukan, Jumat (9/2), pekan lalu.

Usai kesepakatan ini, kedua pihak akan melakukan studi bersama untuk mendapatkan guideline sebagai panduan pelaksanaan pengelolaan sampah yang dikeluarkan Pemkot Pekanbaru. Ini sangat penting untuk pegangan perusahaan dalam menjalankan operasionalnya kelak.

“Kita tidak ingin mengabaikan regulasi yang ada. Kita juga ingin waktunya terukur,” kata Bismar Rambah, Direktur PT. Pancanaka Tuah Madani. “Setelah ada kontrak kerja sama, kita akan melakukan groundbreaking tahun ini. Lokasinya di TPA Muara Fajar.”

Yang jelas, kerja sama ini bersifat saling menguntungkan karena dapat mendukung Kota Pekanbaru menuntaskan masalah sampah tanpa membebani keuangan pemerintah setempat.

Komisaris PT Pancanaka Tuah Madani, Asri Auzar di kesempatan sama mengatakan, pengelolaan sampah berdasarkan kerja sama ini pertama dilakukan di Indonesia. Setelah ini, program serupa akan diduplikasi di Yogyakarta. “Kita menciptakan lapangan pekerjaan, kita daur ulang kembali sampah itu sehingga menciptakan nilai ekonomis bagi masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan, proyek pengelolaan sampah ini dilakukan dengan sangat serius. Untuk proyek pabrikasi saja, anggaran yang telah disiapkan mencapai Rp700 miliar, sedangkan total keseluruhan mencapai Rp1 triliun. Secara operasional, pembiayaan dan teknologi ditanggung dan dikerjakan oleh perusahaan. “Setelah 25 tahun berjalan akan kita serahkan ke Pemkot Pekanbaru,” kata Asri.

Setelah proyek ini berdiri, tegas Asri, pemulung dipersilakan datang dan akan diberi pekerjaan. Sedangkan anak-anak mereka bakal menerima beasiswa, yang dananya diambil dari laba perusahaan.[]

Penulis: Ahmadi Supriyanto

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?