- Program yang berjalan selama setahun ini, nantinya diharapkan dapat mengumpulkan dan memilah 1 ton sampah plastik. Masyarakat diminta ikut membantu dengan beberapa dropbox dan vending machine yang sudah disiapkan.
envira.id Jakarta—Sampah plastik masih menjadi “musuh” lingkungan yang merusak laut dan biota yang ada di dalamnya. Atas alasan inilah, PT. ASDP Indonesia Ferry “berperang” melawan sampah plastik di laut.
Bersama Plastikday, program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Save Our Ocean, kegiatan tersebut berhasil mengumpulkan 2.770 botol plastik dengan berat total mencapai 51.97 kg. Jumlah tersebut merupakan kegiatan yang dialakukan selama dua periode, yakni dua bulan. Program ini mengerahkan setidaknya 86 pekerja ASDP.
“Jumlah transaksinya tercatat sebanyak 571 transaksi dengan poin terkirim yang dapat ditukar dengan uang digital mencapai 155.624 poin,” kata Sekretaris Perusahaan ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin dalam keterangan tertulisnya, awal pekan ini.
Ferry mengatakan, Program Save Our Ocean dibentuk untuk mendukung upaya menyelamatkan lingkungan melalui pemungutan sampah plastik di luat. Selain itu, program ini menjadi bagian dari dukungan perusahaan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) No. 12, 13, dan 14 tentang Lingkungan dan Penggunaan Plastik.
“ASDP berharap kehidupan bawah laut tidak terganggu dengan sampah plastik, yang digunakan secara tidak bertanggung jawab oleh manusia,” kata Ferry.
Lebih lanjut, dia mengatakan, perusahaan juga meletakkan Reverse Vending Machine (RVM) di sejumlah lokasi agar sampah botol plastik bisa berakhir di mesin itu tanpa harus dibuang ke laut. Program ini juga mengajak karyawan maupun pengguna jasa untuk mulai memilah sampah khususnya plastik di tempat yang seharusnya.
Program Save Our Ocean akan dilaksanakan dalam 1 tahun, dan ditargetkan 1 ton sampah plastik dapat dipilah menggunakan 3 mesin RVM dan dropbox plastik yang disediakan. Saat ini, lokasi untuk RVM ASDP yang bekerja sama dengan PlastikPay ada di tiga titik, yakni dua di Jakarta dan satu berlokasi di Merak, Banten. Unit lainnya yang tengah disiapkan adalah di Pelabuhan Ferry Express Sosoro, Merak, Banten.
Selain RVM, ASDP menempatkan dropbox manual di empat titik yang berlokasi di Jabodatabek dan Merak. “Ke depan kami akan lebih banyak lagi menyebar di beberapa lokasi supaya masyarakat bisa ikut memanfaatkan sekaligus ikut membantu,” katanya.
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut, pada 2020, wilayah lautan Indonesia tercemar 1,8 kg sampah per meter persegi (gr/m2). Dengan total luas lautan Indonesia 3,25 juta km2, maka diperkirakan jumlah sampah di laut Nusantara mencapai 5,75 juta ton.
Jenis sampah yang paling banyak ditemukan adalah sampah plastik, dengan bobot seberat 627,80 gr/m2 atau memiliki proporsi 35,4 persen dari total sampah di laut Indonesia. 2020. Selain didominasi sampah plastik, sampah yang berada di laut adalah kaca, keramik, logam, kayu, karet, busa plastik, kertas, kardus, dan lainnya. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto