- Isu air telah lama menjadi perhatian dunia dan masuk dalam agenda pembahasan penting di PBB.
envira.id, Jakarta—Lebih dari sebulan lagi, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali, 10—24 Mei 2024. Tidak kurang dari 32 kepala negara dijadwalkan bakal hadir di acara akbar itu.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menargetkan 30 ribu peserta yang akan mengikuti setidaknya di 214 sesi tematik.
“Puluhan ribu peserta itu bsrasal dari 180 negara, 250 organisasi yang sebagian besar masuk dalam anggota WWC,” kata Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan (PLK) Kemenko Marves Nani Hendiarti dalam keterangannya, Kamis (11/1) kemarin.
Dikatakan Nani, WWF merupakan forum internasional penting yang selalu menjadikan perhatian dunia karena membahasanya yang komprehensif, melibatkan isu regional dan politik.
Demi kelancaran dan kesuksesan acara ini, Kemenko Marves secara intens berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, dan selalu dilaporkan ke Presiden. Presiden Joko Widodo juga telah mengeluarkan Keppres Nomor 1 Tahun 2023.
Untuk memperkuat payung hukumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan telah mengeluarkan Kepmenko tentang Tim Kerja Pendukung Panitia Penyelenggara WWF ke—10 Tahun 2024.
Menurut Nani, isu air telah lama menjadi perhatian dunia, yang kemudian dituangkan ke dalam kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim (Conference of the Patties 28 atau COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab.
Dalam dokumen COP28 ditegaskan agar di semua tingkatan, dari global hingga global untuk secara signifikan mengurangi kelangkaan air terkait iklim, meningkatkan ketangguhan terhadap bencan terkait air, dan mewujudkan pasokan air yang tahan iklim serta akses terhadap air kayak minum yang terjangkau.
“Isu ini menjadi oenting karena kaitannya dengan ketahanan pangan, makanya tema kali ini adalah ‘Water for Shared Prosperity’, menjadi momentum bagi Indonesia memberikan aksi nyatanya,” tegas Nani.
Ada enam subtema yang dibahas dalam WWF ke—10, yakni water security and prosperity; water for human and nature; disaster risk reduction and management; governance, cooperation and hydro-diplomacy; sustainable water finance; dan knowledge and innovation. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto