- Ide ini muncul sejak 2018, berawal dari keresahan atas masalah sampah yang terus bertambah setiap harinya
envira.id, Jakarta—Para peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan produk inovasi plastik kemasan yang mudah terurai. Hasil inovasi dari Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik (FT) UGM itu diberinama “Kemurai”.
“Inovasi ini memiliki kemampuan degradasi lebih cepat dibandingkan dengan plastik konvensional,” kata Koordinator tim peneliti FT UGM Yuni Kusumastuti dalam keterangannya di Yogyakarta, akhir pekan lalu.
Diceritakan Yuni, ide ini muncul sejak 2018, berawal dari keresahan atas masalah sampah yang terus bertambah setiap harinya. Hal ini terutama terjadi pada limbah plastik yang memerlukan waktu penguraian yang sangat lama.
Sampah plastik, menurut dia, menjadi penyumbang utama terkait urusan pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah maupun laut karena limbahnya tidak mudah terurai.
Bertitik tolak dari kondisi inilah Yuni kemudian coba memformulasikan sebuah plastik dengan komponen serupa plastik yang umumnya digunakan di masyarakat. Bahan ini memiliki waktu penguraian yang lebih cepat dari plastik biasanya.
Lantas, Yuni kemudian menggandeng dua peneliti lainnya, Moh. Fahrurrozi dan Teguh Ariyanto, yang kemudian memberikan tambahan zat aditif pada bahan dasar plastik tersebut.
“Mereka menambahkan zat aditif berupa ‘pro-oxidant’ dan juga ‘bio aditif’ pada polipropilen sebagai bahan dasar plastik,” tambah dia.
Dengan dua tambahan zat aditif itu, lanjut dia, plastik dapat mengalami perubahan struktur dengan kondisi lingkungan spesifik yang menyebabkan terjadinya pemecahan molekul dengan rantai yang panjang menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah terurai.
Di sisi lain, penambahan zat aditif ini tidak mengubah kekuatan yang ada pada plastik konvensional, justru kekuatan dan kemampuan Kemurai akan sama dengan plastik konvensional, dengan tambahan Kemurai akan lebih mudah terurai di lingkungan. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto