Ribuan Hotel di Yogya Belum Mampu Kelola Limbah Sendiri

oleh Ahmadi
  • Insentif fiskal salah satunya dengan memberikan bobot persentase yang disesuaikan dengan kedalaman penerapan ekonomi sirkular.

envira.id, Jakarta—Saat ini masih ada ribuan hotel dan penginapan di Yogyakarta yang tidak mampu mengolah sampahnya secara mandiri. Dari 1.900-an hotel—1.730 hotel di antaranya penginapan tidak berbintang—hanya satu saja yang telah mandiri mengolah sampahnya.

“Yang sudah berhasil mengolah sampah di industri pariwisata itu di lagi-lagi saya sebutkan, di Phoenix Hotel, yang sampah organiknya selesai di hotel itu dengan teknologi yang sangat-sangat sederhana,” kata PJ. Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo, awal pekan lalu.

Dia mengatakan, mayoritas hotel di Yogya masih menerapkan pola kumpul-angkut-buang yang bekerja sama dengan pihak ketiga. Karena itulah, keberhasilan Phoenix Hotel dijadikan acuan untuk mendorong hotel dan penginapan lainnya berbuat hal serupa.

Menurut Singgih, sudah ada dua tiga hotel yang berusaha menyontoh langkah hotel yang termasuk jaringan Accor Group tersebut.

Tapi, di sisi lain, Pemkot Yogya juga intensif mengedukasi desa-desa wisata di sekitar Yogya agar mau mengelola sampahnya secara mandiri. Sejauh ini, sudah ada yang melakukannya hingga mampu menghasilkan pupuk cair sendiri yang hasilnya dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

Seperti diketahui, sejak TPA Piyungan ditutup secara permanen pada Mei 2024, banyak pihak yang belum siap dengan tanggung jawab mengelola sampah secara mandiri, termasuk sektor perhotelan.

Sementara itu, Plt. Kadispar Provinsi DI Yogyakarta Agus Priono mengatakan, pariwisata menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Yogyakarta. Atas alasan itulah, masalah sampah di Yogya menjadi prioritas yang butuh penyelesaian segera. Pasalnya, sampah bisa mengganggu kenyamanan wisatawan berwisata di kota budaya itu.

Ada dua hal prioritas yang dilakukan pemerintah, khususnya kabupaten/kota sebagai penanggung jawab urusan persampahan usai TPA Piyungan ditutup, yaitu edukasi masyarakat dan mendirikan TPST. Ia berharap TPST bisa segera dirampungkan agar bisa segera mengolah sampah yang produksinya mencapai 260an ton per hari di Yogya. Ia menyebut September 2024 menjadi target TPST beroperasi agar sampah bisa segera diolah. []

Penulis: Ahmadi Supriyanto

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?