- Tujuan kolaborasi ini adalah meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingan.
envira.id, Jakarta—Sampah sungai masih menjadi problem pelik hingga saat ini yang terus menimbulkan persoalan lingkungan yang meresahkan. Untuk menyelesaikan masalah ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, tetapi membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan Uni Emirat Arab (UEA).
“Kemitraan ini menjadi tonggak baru untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia dan UEA dalam mengatasi masalah lingkungan. Ini langkah konkret kita,” kata Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Nani Hendiarti di Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, akhir pekan lalu.
Bentuk kemitraan itu diresmikan dalam penandatanganan kemitraan antara Clean Rivers, yang merupakan salah satu organisasi nirlaba UEA, dengan United Nation Development Programme (UNDP) untuk mengatasi sampah plastik utamanya di sungai-sungai Indonesia.
Dia menjelaskan, selama tiga tahun ke depan, kemitraan antara Clean Rivers dan UNDP menargetkan penanganan 5.000 ton sampah plastik dari lima wilayah sungai melalui program pembersihan dan upaya pencegahan kebocoran sampah ke laut melalui sungai.
Nani menegaskan, kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, penggiat lingkungan dan masyarakat sangat penting untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah secara terintegrasi.
Selain itu, imbuh dia, kolaborasi tersebut dapat meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingan serta masyarakat agar tercipta tata kelola persampahan yang baik.
“Sungai-sungai yang menjadi fokus proyek itu berada di Kabupaten Bekasi di Jawa Barat, Kota Surakarta di Jawa Tengah, Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo di Jawa Timur serta Kabupaten Badung di Bali,” tegasnya.
Di tempat sama, CEO Clean Rivers, Deborah Backus menegaskan komitmennya untuk mengurangi sampah plastik di sungai-sungai demi laut yang lebih bersih.
“Kemitraan dengan UNDP ini adalah langkah awal dari banyak proyek selanjutnya di Indonesia,” tegas dia.
Ia pun percaya pemberdayaan masyarakat adalah kunci kesuksesan. Selain membersihkan sampah plastik, proyek ini akan menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, serta menumbuhkan budaya peduli lingkungan bagi generasi mendatang. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto