Ramai-Ramai Giatkan Bank Sampah

oleh Ahmadi
  • Warga banyak yang mulai menyadari arti penting pilah-pilah sampah dari rumah. Sudah merasakan manfaatnya secara langsung.

envira.id, Jakarta—Ada fenomena yang cukup positif terjadi di beberapa daerah tentang keberadaan bank sampah. Masyarakat nampaknya mulai merasakan dampak dari kebiasaan memilah sampah, yang selain membuat lingkungan menjadi bersih juga memberikan manfaat ekonomi.

Sebut saja kehadiran Bank Sampah Resik Asri di Desa Simbangjati, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang sangat membantu mengurangi sampah. Bank sampah ini telah menjadi tabungan untuk warga di Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah lalu.

Simpanan yang sangat membantu warga itu didapat dari aktivitas memilah sampah rumah tangga, mulai dari sisa makanan, plastik dan lainnya. Seluruhnya bisa diterimanya bank sampah tersebut.

“Uang yang dikumpulkan bisa diambil setahun sekali. Biasanya saat bulan Ramadan, menjelang lebaran. Sehingga bisa menjadi THR bagi masyarakat,” kata Pengurus Bank Sampah Resik Asri Rutisih saat ditemui di Bank Sampah Resik Asri, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, baru-baru ini.

Rata-rata per nasabah, setiap tahunnya bisa mengumpulkan Rp300 ribu hingga Rp400 ribu. Saat ini, Bank Sampah Resik Asri memiliki 106 anggota. Hingga bulan Mei 2023, sudah ada 114 kilogram sampah yang dikumpulkan, atau setara dengan Rp12,3 juta.

“Keunggulan bank sampah di Desa Simbangjati ini adalah bisa menampung semua sampah rumah tangga. Baik organik, anorganik, hingga limbah rumah tangga,” jelasnya.

Sampah organik dijadikan pupuk, dan sampah non organik dijadikan kerajinan. Semuanya dipasarkan ke publik. Sehingga bisa menghasilkan keuntungan lebih. Keuntungan inilah yang nantinya menjadi tabungan bagi warga.

Bank sampah ini terbentuk tak lepas dari peran PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) PLTU 2×1.000 MW di tahun 2015. Sejak tahun itu, ada 14 bank sampah desa yang telah didirikan bersama PT BPI. Lokasinya berada di lingkungan PLTU Batang.

Bantuan yang diberikan berupa pembentukan kelembagaan, pelatihan, pendampingan, dukungan infrastruktur, sarana peralatan kerja bank sampah, dan program tahunan bank sampah. Bank Sampah Resik Asri menjadi salah satu yang terbaik.

Lain hal yang terjadi di Kabupaten Demak. Hari Minggu (21/5), pag-pagi, warga Griya Bhakti Praja RT 06/RW 07 Mangunjiwan, sudah sibuk memilah sampah, sebagai bagian dari kegiatan bank sampah.

Menurut Ketua Bank Sampah RT 06/RW 07 Mangunjiwan Demak, Kurnia Zauharoh, kegiatan bank sampah ini dilaksanakan selama dua bulan sekali. Menurut Nia, warga sudah mengumpulkan sampah dalam keadaan terpilih seperti plastik, kardus, botol kaleng, minyak jelantah dan lainnya.

“Jadi warga kami ini sudah diimbau untuk memilah sampahnya sendiri di rumah masing—masing. Sehingga ketika ada kegiatan bank sampah warga kami sudah langsung membawa sampah itu ke titik pertemuan gedung rapat. Langsung ditambang dan dicatat berapa penghasilan hari itu,” jelas Kurnia.

Salah satu warga, Riza, baru menyadari, dari sampah yang dikiran sudah jadi rongsokan ternyata ternyata masih bisa bernilai rupiah. Karena itu ia mengaku senang dan akan terus melakukan kegiatan bank sampah di rumahnya. []

Penulis: Ahmadi Supriyanto

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?