Penggiat Lingkungan Minta Dugaan Korupsi Dana Sampah Tangsel Diusut Tuntas

oleh Envira ID
  • Kasus itu terkait dengan kontrak pengangkutan dan pengelolaan sampah antara DLH Kota Tangsel dengan sebuah perusahaan, PT EPP.

envira.id, Pamulang – Terungkapnya  dugaan korupsi terkait pengelolaan sampah di Kota Tangerang  Selatan mengejutkan banyak pihak, tertutama para penggiat lingkungan. Mereka menyayangkan  kejadian tersebut dan meminta aparat penegak hukum untuk mengusutnya sampai tuntas.

Koordinator Wilayah Tangsel Forum Peduli Sampah Seluruh Indonesia (Forpasi),  Sigit Priambodo, menuturkan, dirinya terkejut  membaca berita  tentang korupsi dalam pengelolaan sampah di wilayahnya.  “Ini sangat mengagetkan,  masalah sampah adalah isu serius di Tangerang Selatan. Kalau dananya dikorupsi tentu penanganan sampah  menjadi terbengkalai,” ujar Prie sapaan akrab Sigit Priambodo.

Belakangan ramai diberitakan dugaan korupsi terkait pengelolaan sampah di Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten saat ini tengah mengusut kasus  yang diduga  merugikan negara  miliaran rupiah itu.

Menurut Plh. Asisten Intelejen (Asintel) Kejati Banten Aditya Rakatama, kasus itu terkait dengan kontrak pengangkutan dan pengelolaan sampah antara DLH Kota Tangsel dengan sebuah perusahaan, PT EPP. Tim penyidik baru memperkirakan perhitungan kerugian keuangannya.  Penyidik sudah  memeriksa  lima orang saksi  dan dalam waktu dekat akan menetapkan tersangkanya.

Prie mengatakan, dirinya sangat prihatin  jika dugaan korupsi itu nanti  akhirnya terbukti. “Tentu ini  membuat miris kita semua, karena dana yang dikorupsi adalah dana untuk pengelolaan sampah,” ujar Prie, salah seorang penggagas program “1000 Perempuan Pilah Olah Sampah” itu.

Dia minta aparat penegak hukum untuk mengusut  kasus korupsi itu sampai tuntas. Dengan begitu, pelakunya dapat dijatuhi sangsi sesuai perundang -undangan yang berlaku dan dana yang diselewengkan  dikembalikan ke negara.

“Penyidik  Kejaksaan Tinggi  saya rasa akan bekerja dengan serius dan profesional. Kita ikuti prosesnya dan kita tunggu hasilnya, “ katanya.

Terungkapnya dugaan korupsi di DLH Tangsel ini mencengangkan banyak pihak karena persoalan sampah di Tangsel cukup pelik. Sejauh ini Tangsel memproduksi sampah sekitar 1000 ton per hari. Sementara TPA Cipeucang sudah over kapasitas.

Berbagai upaya telah dilakukan Pemkot Tangsel untuk mengatasi masalah sampah. Sebelumnya, pada 2024, Pemkot Tangsel antara lain, bekerja sama dengan Pemkab Lebak, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Pandeglang untuk pembuangan sampah.

Namun kerja sama dengan Kabupaten Lebak  berakhir karena ada penolakan dari DPRD setempat. Begitupun kerja sama  pembuangan di Kabupaten Pandeglang berakhir karena didemo mahasiswa dan  masyarakat setempat.

Memasuki 2025, DLH Tangsel masih mencari solusi  pembuangan sampah termasuk menjajaki kerja sama dengan pemerintah daerah lain.

Penulis: Eni Saeni

Envira ID
Author: Envira ID

Envira ID adalah situs web yang menyajikan informasi tentang lingkungan, utamanya masalah persampahan di Indonesia.

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?