- Mangrove selain sangat penting untuk menekan abrasi, juga dapat menjaga kestabilan ekosistem pantai.
envira.id, Jakarta—Kabupaten Gresik menyabet penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) atas upayanya melestarikan ekosistem mangrove di wilayah Jatim.
Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik menyebut, luas kawasan Mangrove di Kabupaten Gresik mencapai 2.854,32 hektar yang tersebar di 10 kecamatan. Dalam catatan itu, Kecamatan Ujungpangkah memiliki luasan mangrove yang paling tinggi, karena memiliki Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) yang berada di tiga wilayah administrasi yaitu Desa Pangkahwetan, Pangkahkulon dan Banyuurip.
Sementara di kecamatan lain, yakni kecamatan Penceng, Bungah, Manyar, Sidayu, Duduk Sampeyan, Kebomas, Gresik, Sangkapura dan kecamatan Tambak.
Seperti dimaklumi, keberadaan ekosistem mangrove dapat menyerap polutan, menyimpan karbon 4-5 kali lebih banyak daripada hutan tropis daratan, dan bisa sebagai wisata edukasi. Selain itu juga menyehatkan pesisir dan konservasi keanekaragaman hayati yang ada.
Penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang diberikan bersamaan dengan acara Festival Mangrove Jawa Timur ke-V, Selasa (31/10) itu diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Wakil Bupati Gresik Hj. Amimatun Habibah.
Bu Min, demikian sapaan akrabnya, mengatakan, mangrove selain sangat penting untuk menekan abrasi, juga dapat menjaga kestabilan ekosistem pantai.
“Juga sebagai tindakan preventif dalam rangka menjaga kelestarian sumber daya perairan laut terhadap setiap aktivitas yang mengancam kerusakan lingkungan dan sumber daya laut pesisir pantai,” tambah Bu Min.
Bu mengatakan, penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus berkomitmen menjaga dan melestarikan mangrove di Kabupaten Gresik. Ia juga berharap agar agar semua pihak memiliki kewajiban yang sama, yakni turut berperan aktif dalam menjaga konservasi mangrove di Kabupaten Gresik.
Penulis: Ahmadi Supriyanto