- Pemda harus serius mengambil peran secara optimal. Caranya, pelajari daerah lain dalam mengelola sampah.
envira.id, Jakarta—Pemerintah daerah diminta untuk memanfaatkan peluang dan tantangan dalam menangani masalah sampah dan lingkungan hidup. Hal ini perlu dilakukan mengingat penanganan sampah menghadapi berbagai tantangan seiring dengan perubahan zaman.
“Lingkungan hidup, kesehatan, menjadi bagian tak terpisahkan, kita harus memperhatikan secara maksimal,” kata Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pembangunan, Keuangan Daerah dan Desa BKSDN, Andi Muhammad Yusuf, dalam acara Seminar Analisis Uji Coba Penilaian Kabupaten/Kota Bersih yang digelar di Jakarta pada 21—22 Agustus 2024.
Ia mengingatkan, jumlah penduduk yang terus meningkat berdampak langsung pada naiknya konsumsi masyarakat, dan itu artinya akan ada limbah yang bertambah di masyarakat, baik dari jumlah maupun karateristiknya.
Tapi, untungnya, sambung dia, ada peluang yang dapat dimanfaatkan di balik meningkatnya limbah akibat meningkatnya jumlah konsumsi itu. Salah satu yang mudah dan gampang dirasakan adalah manfaat dari sirkuler ekonomi pengelolaan sampah.
Karenanya, Andi mengingatkan agar pemda serius mengambil peran secara optimal dalam mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan memanfaatkan peluang lewat mempelajari cara daerah lain mengelola sampah.
Miftahul Ulum, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, yang hadir dalam kesempatan itu berbagai pengalaman bagaimana pengelolaan sampah dilakukan di wilayahnya. Pemerintah Daerah Jombang menerapkan reduce, reuse, dan recycle dalam proses pemilahan, dan mendirikan beberapa bank sampah.
Selain itu, pihaknya juga menerapkan sejumlah program seperti pengomposan, pembatasan plastik sekali pakai, dan budi daya maggot.
Langkah lainnya adalah menggandeng sejumlah pihak untuk berkolaborasi, salah satunya dalam aspek pemenuhan anggaran, agar berbagai program dapat terlaksana.
Selain itu, pemda setempat menerbitkan regulasi, seperti perda, perbup, dan surat edaran bupati untuk mendukung upaya penanganan sampah. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto