Menteri Siti: Sampah Plastik yang Tumbuh Cepat Ancaman Serius untuk Bumi

oleh Ahmadi

Share via
  • Jika tidak ada tindakan serius dan hanya menjalankan bisnis seperti biasa, bakal ada ledakan sampah plastik, hingga tiga kali lipat.

envira.id, Jakarta—Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengingatkan, tingkat polusi plastik yang meningkat dengan cepat merupakan masalah lingkungan global yang serius. Pasalnya, hal ini dapat berdampak negatif pada dimensi lingkungan, sosial, ekonomi, dan sosial serta dampak kesehatan.

“Kalau tidak ada tindakan yang berarti dan menjalankan skenario bisnis seperti biasa, tanpa adanya intervensi yang diperlukan, jumlah plastik yang masuk bisa hampir tiga kali lipat,” kata Menteri Siti dalam rangkaian acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Jakarta, Selasa (13/6).

Menurut data UNEP, jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem akuatik akan meningkat tiga kali lipat, dari sekitar 9-14 juta ton per tahun pada tahun 2016 menjadi 23-37 juta ton per tahun pada tahun 2040.

Menghadapi hal ini, lanjut dia, Indonesia terus mengikuti perkembangan dengan berbagai langkah dan kebijakan yang diambil, serta langkah kerja lapangan yang digerakkan oleh masyarakat para tokoh dan aktivis dan para pelaku kerja-kerja persampahan di lapangan.

“Usaha yang saya tahu persis sejak tahun 2015, hingga sekarang yang tidak mudah kita lakukan,” tandas Menteri Siti.

Yang jelas, menurutnya, pada pertemuan 2nd session of the Intergovernmental Negotiation Committee di Paris digambarkan situasi persoalan polusi plastik merupakan persoalan bersama secara global yang harus diselesaikan secara bersama pula.

“Harapannya, agreement yang akan terbentuk dengan sifat legally binding secara internasional, maka akan dapat mengikat sebagai kekuatan bersama untuk mengatasi persoalan polusi plastik, yang tentu saja akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing negara,” terang Menteri Siti.

Hal ini, tegasnya, sejalan dengan upaya Indonesia yang sedang menyiapkan konsep kerja Zero Waste, Zero Emission, seperti halnya Indonesia bekerja dalam hal hutan dan penggunaan lahan dengan konsep kerja FOLU netsink 2030.  []

Penulis: Ahmadi Supriyanto

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Send this to a friend