Mahasiswa Diminta Kritis Terhadap Kebijakan Kehutanan dan Lingkungan 

oleh Ahmadi
  • Sosialisasi kebijakan dan teknis pengelolaan hutan dan kehutanan terbaru sangat penting untuk dilakukan ke lingkungan kampus.

envira.id, Jakarta—Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya meminta para mahasiswa kehutanan Indonesia selalu meng-update informasi, serta memberikan kritikan yang objektif konstruktif untuk kemajuan pembangunan kehutanan dan lingkungan di Indonesia.

“Boleh enggak, FUCo Ini dijadikan standar yang bisa dilembagakan dan memiliki nilai kredit buat mahasiswa dan juga ada reward untuk mahasiswanya dengan mendapatkan selain pengetahuan praktikum dan lain-lain,” kata Menteri Siti saat memberikan kuliah perdana Forestry Update Course (FUCo) untuk semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 dengan judul “Kehutanan dan Lingkungan Hidup Indonesia dalam Perspektif Global/Internasional”.

Kuliah umum FUCo merupakan pengintegrasian kebijakan-kebijakan LHK ke dalam pembelajaran kurikulum merdeka belajar pada prodi kehutanan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Kegiatan yang diinisiasi KLHK dan FOReTIKA ini merupakan tindak lanjut dari hasil lokakarya nasional implementasi merdeka belajar dan kampus merdeka perguruan tinggi kehutanan di Indonesia pada tanggal 16 Juni 2023 di Medan, Sumatera Utara.

Lebih lanjut, Menteri Siti mengatakan, FUCo merupakan pijak perjalanan Indonesia untuk memperbaiki negerinya yang kaya akan alamnya.

“Dari dulu bilang alamnya kaya, alamnya kaya, alamnya kaya, tapi terus apa? itu sebetulnya yang kita butuhkan sekarang,” tegas Menteri Siti.

Menurut dia, melalui FUCo, SDM Indonesia, terutama para akademisi, bisa “write what you do, do what you write.”

Untuk keperluan itulah, lanjut Menteri Siti, dirinya siap untuk menugaskan para Dirjen yang relevan dengan sektor kehutanan untuk bisa menerima mahasiswa kehutanan untuk praktikum ataupun magang bersama-sama.

“Agar mahasiswa bisa terus belajar dari berbagai sumber yang menjawab harapan dari DIKTI Kemendikbud atas konsep Merdeka belajar,” tegas Menteri Siti.

Sementara, Ketua Forum Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi Kehutanan Indonesia (FOReTIKA) Naresworo Nugroho, menyebut, perkembangan kebijakan kehutanan perlu diketahui oleh semua pihak tidak terkecuali kalangan akademisi sebagai lembaga yang bertugas menghasilkan rumusan dan IPTEK bidang kehutanan.

Karenanya, sambung dia, sosialisasi kebijakan dan teknis pengelolaan hutan dan kehutanan terbaru sangat penting untuk dilakukan ke lingkungan kampus.

“Dan, ini menjadi salah satu pilihan mempercepat terjadinya kesamaan persepsi dan pemahaman,” tutupnya.

Penulis: Ahmadi Supriyanto

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?