- Heru menyoroti pentingnya durasi proses pengolahan sampah yang memakan waktu 2—3 hari. Ia meminta waktunya dipersingkat lagi.
envira.id, Jakarta — Pengoperasian Landfill Mining (LM) dan Refused Derived Fuel (RDF) Plant miliki Pemprov DKI Jakarta bulan Januari ini ditargetkan sudap beroperasi. Saat ini, proses pembangunan proyek yang berlokasi di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, telah mencapai 98% dan sedang menjalani tahap commissioning.
Commisioning ini bertujuan untuk menguji coba mesin satu per satu, hingga menguji coba seluruh peralatan dan mesin dalam satu kesatuan sistem. Keberadaan RDF Plant ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengelola sampah di DKI Jakarta dan TPST Bantargebang.
LM-RDF Bantargebang masuk dalam implementasi Kebijakan Strategis Daerah, yaitu melalui optimalisasi TPST Batargebang. Pembangunan fasilitas ini dilaksanakan di atas lahan seluas 74.914 m² (atau hampir seluas 7,5 hektar).
Kepastian akan beroperasinya LM-RDF Bantargebang didapat setelah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meninjau kesiapan operasional fasilitas tersebut, awal pekan ini.
Sebelum beroperasi secara penuh, fasilitas anyar DKI ini bulan lalu sudah dilakukan uji coba. Dari hasil tes itu, diharapkan bisa mengolah 2.000 ton sampah, sebanyak 1.000 ton berasal dari dalam TPST Bantargebang alias sampah lama yang sudah ada. Sedangkan 1.000 ton lagi berasal dari sampah baru yang dikirim rutin dari Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Heru menekankan pentingnya aspek keamanan saat akan melakukan operasional pengolahan sampah, dengan menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Dengan begitu, petugas di lokasi mampu melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dalam rangka meningkatkan produktivitas.
“Yang pertama keamanan ya, dalam mengoperasikan alat berat harus hati-hati. Lalu, untuk konstruksi, tadi saya lihat ada konstruksi besi-besi, nah itu juga harus disesuaikan. Lalu, saya juga melihat ada beberapa koreksi yang harus disempurnakan. Seperti, tadi jalan masuk, kalau truk dari sini apakah sudah dihitung,” terang Heru.
Ia juga menyoroti pentingnya durasi proses pengolahan sampah yang memakan waktu 2—3 hari. Ia meminta waktunya dipersingkat lagi.
Dalam kunjungan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto ikut menjelaskan. Dikatakan, pihaknya akan memaksimalkan segala fasilitas Landfill Mining dan RDF Plant di TPST Bantargebang. Tujuannya tentu saja agar kegiatan pengolahan sampah di Jakarta bisa berjalan optimal, serta dapat mengatasi permasalahan sampah secara bertahap. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto