- Jika dilaksanakan, harus ada pengawasan ketat agar proses pengolahan sampah dilakukan sesuai standar yang berlaku.
envira.id, Jakarta—Pemerintah Provinsi DKI diminta untuk memerhatikan studi kelayakan hingga dampak lingkungan atas rencana pembuatan pulau sampah di Kepulauan Seribu. Ini penting dilakukan untuk memastikan aman dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan laut sekitar Jakarta.
“Perlu dilakukan studi kelayakan mendalam,” tandas legislator Komisi D DPRD DKI Yuke Yurike.
Lebih dari itu, Yuke juga meminta agar proses pembangunan pulau sampah ini melibatkan para ahli lingkungan, akademisi, dan pihak terkait lainnya. Di saat sama, ia juga menegaskan, Komisi D selalu menyambut baik setiap ide dan inovasi DKI untuk mengatasi sampah.
Yuke mengakui ide pembuatan pulau sampah yang terinspirasi Jepang, Singapura, dan Maladewa ini terbukti efektit dan dapat memberikan solusi jangka panjang. Namun, tetap saja perlu membertimbangkan kemampuan infrastruktur dan teknologi pengolahan sampah.
“Harus canggih dan terintegrasi,” tegasnya.
Lebih jauh dari itu, Yuke juga ingin memastikan bahwa diperlukan pengawasan yang memadai bahwa proses pengolahan sampah dilakukan sesuai standar yang berlaku. Di saat sama, pemprov juga harus melakukan sosialiasi terhadap masyarakat tentang pembangunan pulau sampah ini.
Terkait dengan pendanaan, ia menekankan, agar pemprov dapat menjelaskan sumber-sumbernya, apakah dari pemerintah, ataupun kemitraan dengan sektor swasta.
Seperti diketahui, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan rencananya untuk membuat satu pulau khusus yang bisa dijadikan tempat penampungan sampah.
Terobosan ini perlu dilakukan mengingat Jakarta tidak memiliki tempat lagi untuk menampung sampah. Untuk itu, pemprov telah telah menyiapkan lokasi di Kabupaten Kepulauan Seribu sebagai solusi keterbatasan lahan dalam pengelolaan dan proses akhir sampah dengan cara lebih ramah lingkungan. []
Penulis: Ahmadi Supriyanto