Kumpulkan Sampah Plastik, AQUA Gandeng Pemulung di Bangka Belitung 

oleh Ahmadi
  • Perlu pula melibatkan DLH setempat supaya masuk dalam sistem informasi pengelolaan sampah nasional.

envira.id, Jakarta—Peran swasta memiliki posisi penting dalam upaya pengelolaan sampah yang beredar di lingkungan masyarakat. 

Salah satunya dilakukan oleh Aqua lewat Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik yang berlokasi di Provinsi Bangka Belitung. Kerja sama ini melibatkan Ikatan Pemulung Sampah Plastik (IPI) di wilayah setempat.

Kerja sama yang mulai dilakukan pada April ini dimaksudkan untuk mendukung upaya pemerintah  dalam mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025.

Program kerja sama pengumpulan sampah plastik di Provinsi Bangka Belitung ini akan berlangsung selama enam bulan, yakni sepanjang April-September 2024. 

“Bangka Belitung dipilih sebagai lokasi program karena merupakan salah satu provinsi yang mengandalkan keindahan dan kekayaan laut sebagai tujuan wisata dan kontributor utama pendapatan daerah,” kota Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto, baru-baru ini. 

Menurut data KLHK 2023, sebagai satu destinasi wisata prioritas, Kepulauan Bangka Belitung menghasilkan timbulan sampah rata-rata 211 ton per hari.

Dikatakan Vera Galuh, komitmen korporasi dalam mendukung target pemerintah dalam mengurangi sampah plastik sudah dimulai sejak 2018, dengan memperkuat komitmen melalui kebijakan plastik yang menekankan tiga hal utama.

Pertama, pengembangkan infrastruktur pengelolaan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk melalui berbagai kolaborasi. 

“Kerja sama dengan IPI diharapkan dapat meningkatkan kontribusi pengumpulan sampah plastik dalam peta jalan #BijakBerplastik,” tandasnya.  

Selain itu, sambung Vera Galuh, aksi ini untuk mewujudkan komitmen korporasi dalam implementasi ekonomi sirkular dan menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang inklusif.

Sementara, Direktur Jenderal PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, kerja sama Aqua dan IPI diharapkan mampu memberikan stimulus bagi masyarakat dalam mengolah sampah mereka. 

Sebab, Aqua sebagai offtaker bisa menjadi penjamin sampah yang  dikumpulkan pemulung bisa terserap.

“Meski kerja sama ini baru berlaku di Belitung, namun saya berharap anggota IPI semakin semangat untuk mengumpulkan sampah plastik terpilah, karena ada nilai ekonomi-nya,” tandasnya.

Aqua pun, sambung dia, mendapatkan kualitas sampah terpilah yang bagus. Inilah yang disebutnya sebagai ekonomi sirkular karena sampahnya tidak terbuang ke lingkungan, tetapi sampahnya berputar dan bisa dipakai lagi

Kepada Aqua, Vivien meminta agar    mengajak pemerintah daerah, terutama Dinas Lingkungan Hidup, untuk berkolaborasi. 

“Kepala DLH Pemda untuk memasukkan kawan-kawan pemulung sebagai bagian dari sistem dalam melakukan pengurangan sampah,” kata Vivien.

Dengan demikian, terang dia, dapat tercatat di Jakstrada bahwa

pengurangan sampahnya bisa bertambah dan tercatat pada Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN).[]

 Penulis: Ahmadi Supriyanto

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?