Keren, 5 Mahasiswa UB Temukan Pencacah Sampah Organik Berbasis IoT

Peraih Gelar Juara I PLN ICE

oleh Ahmadi
  • Alat yang dikembangkan ini bernilai ekonomi tinggi. Masyarakat sekitar TPS dapat pangan utama maggot dari hasil cacah sampah.

envira.id, Jakarta — Kreativitas mahasiswa Universitas Brawijaya ini patut ditiru. Di tangan 5 mahasiswa UB, mereka sukses mengembangkan alat pengolah sampah berbasis Internet of Things (IoT).

Temuan baru yang diberi nama ORMNicro itu khusus untuk mengolah sampah organik. Alat ini juga dapat berfungsi sebagai kandang lalat jenis Black Soldier Fly (BSF) atau lebih dikenal sebagai lalat hitam. Dalam mengembangkan alat ini, para mahasiswa ini bekerja sama dengan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terakhir) Tumpang Lestari.

Alat ini bisa dibilang pelengkap alat yang sudah ada menjadi lebih canggih. Sebab, ORMNicro merupakan inovasi di alat pencacah sampah organik yang berfungsi sekaligus sebagai monitoring kandang lalat BSF. Caranya menggunakan IoT.

Penyabet predikat Juara I PLN ICE itu mampu memeras kadar air sampah dalam jumlah cukup lumayan, setelah sebelumnya dicacah terlebih dahulu. Yang menjadi beda, alat pencacah organik ini menghasilkan berbagai tekstur sampah. Hasil cacahan ini kemudian dijadikan sebagai pakan maggot (belatung), berasal dari larva jenis lalat hitam. Sementara cairannya dijadikan pupuk cair.

Kerja sama 5 mahasiswa UB ini juga bernilai ekonomi. Cacahan sampah organik sebagai pangan utama maggot merupakan penghasil tambahan penduduk sekitar TPS yang membudidayakan maggot.

Jenis cacahan yang dikembangkan Shafina Rifdhayanti Zein, Charis Maulana, Akhdan Zaim, Ridho Firmansyah dan Aulia Angkasa ini terbilang unik karena memiliki beragam tekstur dan kandungan air yang sesuai. Selama ini, penduduk sekitar merasakan kesulitan untuk menentukan hasil cacahan.

Yang keren dari alat ini, dapat diakses secara real time melalui HP. Alat ini memonitoring maggot hingga menjadi lalat BSF untuk meningkatkan perkembangan dan reproduksi melalui beberapa sensor serta aktuator yang sudah dipasang di kandang. Alat di kandang ini terintegrasi dengan IoT.

Charis, salah satu anggota tim mengungkapkan, fokus pembuatan ORMNicro ini selain ditujukan untuk kepedulian lingkungan juga bertujuan membantu TPST dalam mengolah sampah organik lebih mudah dan hasil olahannya bisa bernilai ekonomi. []

Penulis: Ahmadi Supriyanto

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?